WAKIL WALI KOTA BEKASI TRI ADHIANTO RAKER BERSAMA BBWSCC TERKAIT ANTISIPASI ANCAMAN BANJIR DIMUSIM PENGHUJAN

Spread the love

kota Bekasi – Pelitakota.Id | Tri Adhianto Wakil Wali Kota Bekasi Raker bersama Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), PJT, dan relawan Perduli Kali Bekasi di Kantor Wakil Wali Kota terkait kesiagaan ancaman banjir dimusim penghujan, Rabu (11/11/20).

Dari hasil rapat ada beberapa point yang disampaikan rekan-rekan relawan Perduli Kali Bekasi yaitu pembahasan terkait keadaan kali Bekasi dan sejauh mana kesiapan dalam mengantisipasi ancaman banjir saat curah hujan tinggi di semua daerah.

Point-point yang disampaikan adalah, adanya miskomunikasi antara pihak relawan atau warga dengan operator pintu air, diperlukan perencanaan restorasi Kali Bekasi, atau adanya normalisasi sepanjang bantaran Kali Bekasi, adanya instalasi sheet pile di daerah dataran rendah, penanggulangan sampah sepanjang kali Bekasi, dan perbaikan pompa-pompa air yang dinilai sudah usang.

“Menurut survey tim terkait banjir, asumsi pertama air tertahan di bendungan kali Bekasi, Saran saya pintu air siaga open pintu bendungan lebih dini, enam jam sebelum air tiba di Bekasi bila perlu, Program normalisasi pertama pemasangan sheet pile, dan diperlukan sodetan pada laju air Kemang Pratama, dengan Harapan meminimalisir sampah yg menumpuk di kaki jembatan,” Ujar KB2B kemang pratama.

KP2C menambahkan, normalisasi saja tidak efektif apabila dibendungan masih bertahan di 18.9, harus ada perubahan standard baru terkait TMA (Tinggi Muka Air) dan adanya pembaruan SOP terkait pembukaan pintu air lebih dini saat curah hujan merata di setiap daerah.

Pak imam satrio selaku relawan perduli kali Bekasi berpesan agar penyelesaian masalah banjir ini jangan sampai menyebabkan dampak banjir ke daerah lainnya, dengan kata lain menyelesaikan masalah tanpa menciptakan masalah baru untuk org lain.

Andi firdaus perwakilan PML (Pondok Mitra Lestari) turut berpendapat terkait keadaan kali Bekasi khususnya dibantaran PML.

“saya melaporkan ada 3 tanggul jebol, dan kami belum melihat realisasi normalisasi dari konsep yg sudah kita terima, kemudian kita berharap adanya akses komunikasi dengan operator pintu bendungan, warga PML juga mengharapkan adanya inventaris perahu karet yang standby di PML antisipasi banjir dikemudian hari,” Pungkas Andi.

Hamid perwakilan dari BBWSCC menjelaskan pemasangan sheet pile di hutan bambu, saat ini masih proses lelang paket 1 untuk realisasi normalisasi, Andi pun menjelaskan simulasi bukaan berapa agar air tetap aman mengalir sampai di hilir, untuk saat ini sipon citarum suplesi juga masih menjadi konsentrasi dalam pembahasan.

Tri Adhianto sebagai mediasi antara warga dan pihak terkait menyimpulkan, untuk permasalahan ini diperlukan kerjasama yang baik, segala bentuk permasalahan akan dapat teratasi apabila adanya analisis dan penanganan yang tepat.

Tri berharap dari hasil raker ini dapat membuahkan hasil yang baik dan dapat memberikan manfaat yang baik khususnya untuk warga Kota Bekasi terkait antisipasi ancaman banjir dimusim penghujan yang akan datang.(PN)

Tinggalkan Balasan