USAID Iuwash Tangguh Lakukan Replikasi Program Akses Air Minum dan Sanitasi Higiene

Spread the love

TEMANGGUNG – Pihak USAID Iuwash Tangguh melakukan replikasi program pembangunan air minum sanitasi di perkotaan yang berbasis masyarakat, untuk meningkatkan akses air minum aman dan sanitasi higiene untuk masyarakat.

Replikasi program ini digelar di Desa Samiranan, Kecamatan Kandangan pada Selasa (28/5/2024), dan Desa Joho, Kecamatan Temanggung pada Rabu (29/5/2024).

Sebelumnya, program ini telah dilaksanakan di Desa Rowo, Kecamatan Kandangan dan Desa Pendowo, Kecamatan Kandangan.

SBC-GESI Specialist USAID Iuwash Tangguh, Edy Triyanto, menjelaskan, pemilihan desa replikasi program ini ditentukan berdasarkan beberapa kriteria yang telah disepakati bersama Pemkab Temanggung. Antara lain, masih sedikitnya masyarakat yang memiliki akses air minum aman dan sanitasi aman, kasus stunting yang masih tinggi, angka kemiskinan tinggi, dan komitmen dari pemerintah setempat dengan masyarakatnya.

“Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka membangun komitmen dengan masyarakat, bahwa program ini tujuannya adalah meningkatkan kualitas layanan air minum dan sanitasi di perkotaan, dengan pelaku utamanya adalah masyarakat dan pemerintah setempat,” jelasnya.

Kepala Bidang Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman DPRKPLH Kabupaten Temanggung, Wirawan, menyampaikan, pada 2024, Kabupaten Temanggung mendapat program DAK Sanitasi untuk 18 desa dan satu kelurahan.

Ia berharap, masyarakat yang belum menerima bantuan dapat mereplikasi jamban sehat yang akan dibangun, sehingga bila masyarakat yang sudah mampu akan membangun rumah, memperbaiki jambannya, bisa mencontoh jamban di Desa Joho, maupun di Desa Samiran ini.

“Sehingga diharapkan masyarakat di Temanggung semakin sehat, dan angka stunting bisa dikurangi, bahkan dihilangkan dari sisi sanitasi air limbah domestik,“ ungkapnya, Rabu (29/5/2024).

Sementara itu, Kepala Desa Joho Widdy Armyawan menyambut positif kegiatan yang difasilitasi oleh USAID Iuwash Tangguh untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, dalam menerapkan pola hidup sehat, dimulai dengan cuci tangan dengan air mengalir.
“Kegiatan ini sangat baik, karena memang ini sangat diperlukan untuk mengubah pola pikir masyarakat, mengedukasi masyarakat, dan mengubah kebiasaan untuk berperilaku hidup sehat,” jelasnya.

Ia menambahkan, di Desa Joho, Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024 pada kegiatan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) ada 54 penerima manfaat.
“Untuk kegiatan SPALD-S DAK tahun 2024 ini, ada 54 penerima manfaat. Ada yang belum punya (jamban), ada yang memang bermasalah di jambannya dan ada juga beberapa masalah di komunalnya,” pungkasnya.

Red

Tinggalkan Balasan