Siti Nur Azizah : “Pembangunan yang akan kita lakukan yaitu pembangunan yang terintegrasi, tematik, yang spesial sehingga potensi masyarakat di Tang-Sel ini tumbuh.”

Spread the love

Tangerang Selatan (07./09/2020) – Pelitakota.Id|  Calon Wali Kota Tangerang Selatan Siti Nur Azizah, memberikan pandangannya untuk membuat pembangunan Tangerang Selatan yang merata sampai ke pelosok. Siti Nur Azizah ingin membangun suatu tata pemerintahan yang public focus, yang berorientasi kepada masyarakat.

“Tentu pembangunan yang akan kita lakukan yaitu pembangunan yang terintegrasi, tematik, yang spesial sehingga potensi masyarakat di Tang-Sel ini tumbuh.” Ujar Siti.

Siti Nur Azizah juga mengungkapkan tata kelola pemerintahannya saat terpilih menjadi Wali Kota Tangerang Selatan yang tidak akan memberi ruang kepada KKN. “Kalau nanti pemerintahnya dikelola secara good government, dan public focus, kalau diarahkan pada orientasi itu, maka tidak ada ruang untuk KKN tumbuh dengan subur.” Tandas Siti.

Siti Nur Azizah berkeinginan Tangerang Selatan mempunyai kawasan ekonomi rakyat, dimana pemerintah mempunyai perhatian kepada UMKM agar dapat bersaing dengan baik. Kedepannya Siti Nur Azizah ingin membangun kawasan ekonomi digital di dalam paska COVID-19 ini.

Siti Nur Azizah juga mengungkapkan bahwa  dirinya  terinspirasi dari sang ayah dalam  berbuat untuk berkarya dalam memajukan negara,  sang ayah bukan saja  sebagai sosok orang tua secara biologis akan tetapi Ayah ideologis, yang telah menanamkan nilai-nilai nasionalisme dalam lingkungan keluarga.

“Abah ini bukan sekedar seorang Ulama, tapi juga politisi, juga pendidik. Memang mempunyai pandangan yang kuat sekali tentang kebangsaan, keumatan, keIndonesiaan, yang secara tidak langsung tertanam di setiap aktivitas keseharian kami di lingkungan kelurga.” Ujar Siti.

Siti Nur Azizah memberikan pandangannya terhadap keberagaman di Tangerang Selatan terutama dalam beragama. Dimana masyarakat dapat hidup secara harmonis dalam relasi sosial keagamaan, yang didasari nilai-nilai agama yang universal.

“Pemimpin itu harus mengayomi, melindungi, memberikan kemaslahatan secara umum, termasuk kepada agama yang bukan mayoritas. Karena mereka mempunyai hak yang sama untuk beribadah. Bukan nilai agama dalam konteks masing-masing, tapi nilai agama yang universal.” Tutup Siti Nur Azizah. (PK)

Tinggalkan Balasan