Pelitakota.id | Suara Kebenaran Injil Hari Ini | Kejadian 43:14, “Allah Yang Mahakuasa kiranya membuat orang itu menaruh belas kasihan kepadamu, supaya ia membiarkan saudaramu yang lain itu beserta Benyamin kembali. Mengenai aku ini, jika terpaksa aku kehilangan anak-anakku, biarlah juga kehilangan!”
JIKA HARUS, AKU KEHILANGAN ANAK-ANAKKU
Doa Yakub (Israel), kali ini disertai dengan mempertaruhkan anak bungsunya, yaitu Benyamin. Tentu tidaklah mudah ketika melepaskan anak bungsunya kali ini. Sebab pengalaman masa lalu sebelum anak bungsunya lahir, Yusuf adalah anak bungsunya yang hilang di makan binatang buas (demikianlah Yakub mendapat kabar dari anak-anaknya).
Tidak ada kematian yang lebih mengerikan daripada mati kelaparan (Ratapan 4:9). Yakub pernah berkata, Anakku itu tidak akan pergi ke sana (Kejadian 42:38), tetapi sekarang Yakub dibujuk-bujuk oleh anak-anaknya supaya memberikan persetujuannya untuk membawa Benyamin.
Kesalehan Yakub tampak dalam doanya, “Allah Yang Mahakuasa kiranya membuat orang itu menaruh belas kasihan kepadamu” (Kejadian 43:14). Dahulu Yakub pernah mengubah saudara yang marah menjadi baik melalui pemberian dan doa. Di sini ia hendak menggunakan cara sama yang pernah dicobanya, dan ternyata cara itu berhasil dengan baik.
Yakub menyerahkan Benyamin untuk mendapatkan kembali Simeon kakaknya yang saat itu di tahan oleh Yusuf di Mesir.
Dengan penuh kesabaran, Yakub mengakhiri perkataannya dengan, “Jika terpaksa aku kehilangan anak-anakku, biarlah juga kehilangan! Jika aku terpaksa berpisah dengan mereka satu per satu, aku harus setuju dan berkata, Jadilah kehendak Tuhan.” Akhirnya kita tahu, tidak ada sesuatu apapun yang bisa diperoleh dengan cara bergulat melawan Pencipta kita (2 Samuel 15:25-26).
Sebelum mengutus putra-putranya pergi, Yakub berdoa agar Allah Yang Mahakuasa (El-Shadday) berkenan melindungi mereka dan menyediakan segala sesuatu yang mereka butuhkan (Kejadian 43:14).
Saudaraku, tentu saja kita dapat belajar dari kesabaran, kepasrahan dan keyakinan Yakub dalam menghadapi persoalan hidup yang dihadapinya. Tidakkah kita belajar dari Yakub? Pst.harts