Pelitakota.id | Suara Kebenaran Hari Ini | Kisah Para Rasul 10:3-4, “Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: “Kornelius!” Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: “Ada apa, Tuhan?” Jawab malaikat itu: “Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau.”
*DIANUGERAHI DENGAN KESELAMATAN*
Pemberitaan Injil kepada orang-orang bukan-Yahudi, dan ajakan kepada orang-orang asing untuk sama-sama menjadi orang kudus dan anggota keluarga Allah, masih begitu penuh rahasia bagi para rasul sekaligus mengejutkan (Efesus 3:3, 6), hingga kita perlu mengamati dengan hati-hati seluruh keadaan di awal pekerjaan agung ini. Ini adalah bagian dari rahasia ibadah – yang diberitakan Kristus kepada bangsa-bangsa, dan dipercayai di dalam dunia (1 Timotius 3:16). Tidak mustahil bahwa sebelum itu beberapa orang dari bangsa asing telah masuk ke rumah ibadah orang Yahudi dan mendengar Injil diberitakan. Namun, sampai saat itu Injil belum pernah sengaja diberitakan kepada orang bukan-Yahudi. Ketika itu belum ada seorang pun dari antara mereka yang telah dibaptis. Korneliuslah yang pertama.
Kornelius seorang perwira pasukan (Kisah Rasul:1). Ketika itu ia bermarkas di Kaisarea, sebuah kota yang kokoh yang belum lama diperkuat dan dibentengi oleh Herodes Agung, dan dinamai Kaisarea sebagai penghormatan kepada Kaisar Agustus. Kota itu terletak di tepi laut dan sangat cocok dipakai untuk mempertahankan hubungan antara Roma dan daerah-daerah taklukan di sekitarnya.
Nama Kornelius banyak dipakai di antara orang Romawi, juga di antara beberapa keluarga bangsawan zaman dulu. Ia seorang pejabat tinggi dan tokoh dengan pangkat yang penting, seorang perwira pasukan. Ketika orang bukan-Yahudi diundang untuk menerima Injil, bukan seorang ahli filsafat yang dipanggil pertama-tama, apa lagi seorang imam agama kafir (yang berkeras memegang pendirian dan ibadahnya serta berprasangka terhadap Injil Kristus), melainkan seorang prajurit yang mempunyai pikiran lebih bebas. Dan orang yang benar-benar berpikiran terbuka seperti ini pastilah akan menerima dan menyambut pengajaran Kristen yang ditawarkan kepadanya. Haleluyah!!! (Pst.harts)