CUKUPKANLAH DIRIMU DENGAN YANG ADA PADAMU

Spread the love

Pelitakota.id | Suara Kebenaran Hari Ini | 1 Timotius 6:6-8, “Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.”
*CUKUPKANLAH DIRIMU DENGAN YANG ADA PADAMU*
Ibadah itu sendiri merupakan keuntungan besar, bermanfaat dalam segala hal. Di mana ada ibadah yang benar, di sana ada rasa berkecukupan. Orang-orang yang sudah mencapai puncak tertinggi rasa berkecukupan dengan ibadah mereka tentunya merupakan orang-orang paling berbahagia di dunia ini. Ibadah disertai rasa cukup, yakni rasa cukup kristiani (rasa ini harus berasal dari prinsip ibadah) merupakan keuntungan besar. Semua orang saleh sudah belajar bersama-sama dengan Rasul Paulus untuk mencukupkan diri dalam segala keadaan (Filipi 4:11). Mereka mencukupkan diri dengan apa pun yang Allah berikan kepada mereka, yakin bahwa itulah yang terbaik bagi mereka. Marilah kita semua berusaha untuk mengejar ibadah yang disertai rasa cukup.
Rasul Paulus menyimpulkannya dengan, “asal ada makanan dan pakaian, cukuplah” (1 Timotius 6:8). Makanan dan pelindung, termasuk tempat tinggal dan pakaian. Perhatikanlah, jika Allah memberi kita tunjangan keperluan hidup kita, kita harus mencukupkan diri dengannya, meskipun kita tidak memiliki keindahan dan kemewahan. Jika sifat alami kita harus berpuas diri dengan sedikit hal, maka kasih karunia harus berpuas diri dengan lebih sedikit lagi hal. Meski kita tidak memiliki makanan yang mewah-mewah dan pakaian yang mahal-mahal, jika kita memiliki makanan dan pakaian yang menjadi bagian kita, maka kita harus mencukupkan diri dengannya. Inilah doa Agur: “Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan; Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku” (Amsal 30:8).
Banyak agama dan kepercayaan di dunia ini mengajarkan bahwa manusia beribadah agar Tuhan melimpahinya dengan berbagai berkat materi. Bahkan, kekayaan adalah balasan yang wajib diberikan oleh Tuhan kepada mereka yang beribadah.

Pemahaman seperti ini tidaklah alkitabiah. Kristen memandang kekayaan sebagai berkat Allah yang mencukupkan kita (lih. 1 Timotius 6:17b), tidak lebih, dan bukan tujuan utama hidup. Haleluyah, amen. (Pst.harts)

Tinggalkan Balasan