Sentani, Kabupaten Jayapura, Pelitakota.Id Dalam rangka HUT Pemuda Gereja Injili di Indonesia (GIDI) ke-35 menggelar diskusi panel, yang dihadiri para pemateri dari Dewan Gereja Papua dan ketua Pastor pribumi.
Masing-masing Pendeta Dr. Benny Giay, Pendeta Dr. Socrates Sofyan Yoman, MA, Pastor Pribumi John Bonay, Dr. Markus Haluk dan Pendeta Dorman Wandikbo.
Benny Giay menyampaikan materi tentang sejarah Papua adalah senjata yang paling ampuh, untuk melawan Firaun modern.
Socrates Sofyan Yoman menyampaikan materi berjudul kita minum dari sumur sendiri. Tak tergantung kepada siapa pun, tapi apa yang ada pada kita. “Tongkat yang ada pada kita, kita pakai kita gali dari sumur sendiri,” ujar Socrates.
John Bonay menyampaikan materi tentang perjuangan tanpa kekerasan. Yang berikut Markus Haluk menyampaikan materi dengan judul membaca tanda-tanda zaman atau perkembangan situasi dan keadaan orang Papua hari ini.
“Judul yang ia bawakan adalah orang Papua perlu waspada terhadap kejahatan yang dilakukan oleh bangsa dan negara. Jadi semua pemuda diharapkan waspada,” tutur Markus Haluk.
Dorman Wandikbo menyampaikan materi berjudul gereja adalah benteng terakhir, untuk orang asli Papua.
“Semua pembicara memberikan nasehat dan pendidikan kepada generasi muda, karena generasi muda adalah kekuatan gereja, generas muda adalah harapan bangsa, generasi muda adalah harta karun yang tersembunyi di mata Tuhan,” ucap Dorman.
Dorman mengatakan, hal- hal ini disampaikan kepada pemuda, untuk mereka melangkah bersama Tuhan.
Peserta diskusi panel adalah perwakilan pemuda dari GKI di Tanah Papua, Katolik, KINGMI, Baptis West Papua, GIDI dan Pentakosta.
HUT Pemuda GIDI ke-35, selain diskusi panel, juga Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR).
HUT Pemuda GIDI ke-35 digelar selama sepekan. Pada pagi hari diisi diskusi panel dan sore KKR. Pembukaan telah digelar pada Senin (12/7/2021) dan penutupan pada Minggu (18/7/2021). (Romo Kefas)