…”Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu.”…Kisah 3:26
Pelitakota.Id | Kristus mengawali khotbah-Nya dengan ucapan-ucapan berkat, sebab Ia datang ke dunia untuk memberkati kita …, sebagai Imam Besar yang kita akui, sebagai Melkisedek yang terberkati, sebagai Dia yang oleh-Nya semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat… Kej. 12:3. Ia datang bukan saja untuk membawa berkat bagi kita, melainkan juga untuk mencurahkan dan menyatakannya ke atas kita. Di sini Ia melakukannya sebagai orang yang berkuasa, sebagai orang yang mampu memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya, dan itulah berkat yang di sini berulang kali dijanjikan kepada orang-orang benar. Kalau Ia menyebut mereka berbahagia, maka jadilah mereka seperti itu, sebab mereka yang diberkati-Nya, benar-benar akan terberkati.Jika diperhatikan Perjanjian Lama diakhiri dengan peringatan, artinya ada rencana Tuhan untuk mengancurkan bumi hingga musnah…Mal. 4:6, sedangkan Injil diawali dengan berkat, karena untuk itulah kita dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.
Setiap berkat yang diucapkan Kristus di sini mempunyai tujuan ganda…# Untuk menunjukkan siapa yang benar-benar dapat disebut berbahagia, dan seperti apa watak mereka….# Apa saja yang terkandung dalam kebahagiaan yang sejati, yakni dalam janji-janji yang diberikan kepada orang-orang yang memiliki watak-watak tertentu yang membuat mereka berbahagia itu.
Hal ini juga dirancang untuk meralat kekeliruan-kekeliruan yang merusak dalam dunia yang buta dan bersifat kedagingan ini. Kebahagiaan merupakan hal yang dicari-cari manusia. Siapa yang akan memperlihatkan yang baik kepada kita? Maz. 4:7. Namun, kebanyakan orang pada akhirnya akan keliru dan membentuk gagasan yang salah mengenai kebahagiaan, sehingga tidak heran kalau mereka salah jalan. Mereka memilih khayalan mereka sendiri dan bersahabat dengan bayangan. Pendapat umum yang berlaku adalah, Berbahagialah orang yang kaya, yang hebat, yang terhormat di dunia, karena orang-orang demikian menghabiskan waktu dalam kegembiraan dan hidup mereka dalam kesenangan. Mereka melahap lemak, mereguk minuman manis, dan memamerkan semua yang dimiliki dengan sombong, serta mengingini semua orang membungkuk di hadapan mereka.
Berbahagialah semua orang yang demikian keadaannya. Rancangan, maksud, dan tujuan mereka semuanya sama seperti ini. Mereka memuji orang yang loba Maz. 10:3.. mereka ingin menjadi kaya. Sekarang Tuhan Yesus telah datang untuk meralat kesalahan yang mendasar ini, untuk mengajukan sebuah pandangan yang baru, dan untuk memberi kita gagasan yang berbeda mengenai apa itu kebahagiaan dan apa itu yang disebut orang-orang yang berbahagia. Meskipun hal ini tampak berlawanan bagi orang-orang yang penuh prasangka, namun, bagi semua orang yang telah mendapat penerangan yang baik, pandangan baru ini merupakan aturan dan ajaran yang berbicara mengenai kebenaran kekal dan kepastian, dan berdasarkan semuanya ini kita nanti akan dihakimi. Oleh sebab itu, bila hal ini yang menjadi awal pengajaran Kristus, maka awal dari kehidupan sehari-sehari orang Kristen pun harus mengikuti ukuran kebahagiaan menurut dalil-dalil atau dasar-dasar kebahagiaan yang diajukan Kristus itu, dan usaha mencari kebahagiaan sesuai dengan kehendak-Nya…Karena itu hak istimewa kita…Tuhan Yesus memberkati.
Pst.Ricardo RJ Palijama Ketua Sinode Gereja Methodis Injili