Agam, Pelitakota.id – Dalam rangka menyemarakkan suasana malam takbiran menyambut 1 Syawal 1445 H, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, menggelar kegiatan festival “Rakik-Rakik”.
Hal tersebut disampaikan,Wali Nagari Maninjau Harmen Yasin saat memberikan sambutan dalam pembukaan Festival Rakik Hias Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Rabu (10/4/2024).
Ia juga menerangkan bahwa “Rakik-Rakik” adalah sebuah rakit (kendaraan apung) yang terbuat dari bambu yang dihias sedemikian rupa seperti bangunan tradisional Minangkabau dan masjid.
Selain itu sambungnya, Rakik-Rakik juga dihiasi dengan lampu LED dan obor di sekelilingnya. Sejumlah pemuda tampak juga memainkan ‘tambua tansa’ untuk lebih memeriahkan kegiatan tradisi tersebut. Sesekali dentuman suara meriam bambu yang berbahan bakar karbit, terdengar keras dari arah rakik-rakik itu.
“Rakik-Rakik yang diiringi oleh musik tambua ini menandakan kekayaan budaya Nagari Maninjau, ”katanya.
Sementara itu, Tokoh masyarakat, Junaidi angku Dt Rajo Mangkuto mengatakan, Festival Rakik -Rakik di Nagari Maninjau sudah dimulai sejak puluhan tahun yang lalu oleh masyarakat sekitar. Ia menyebut, agenda ini digelar untuk menyambut datangnya 1 Syawal di setiap tahun.
Ia menyebutkan, Festival Rakik-Rakik digelar oleh kelima Jorong yang ada di Nagari Maninjau, yaitu Jorong Gasang, Jorong Pasar Maninjau, Jorong Kubu Baru, Jorong Bancah, dan Jorong Kukuban.
Lebih lanjut disebutkan, pembuatan Rakik-Rakik dilaksanakan secara gotong royong oleh pemuda setempat. Pembuatannya dimulai sejak awal bulan Ramadan, sehingga pada malam takbiran Rakik-Rakik itu dilepas ke tengah Danau Maninjau.
“Bangunan Rakik-Rakik dihias menyerupai bentuk bangunan. Seperti jam gadang, rumah adat Minangkabau, masjid, dan padati,” ujarnya.
Menurutnya, acara festival anak Nagari Maninjau ini sekaligus untuk menjalin silaturahmi antar sesama masyarakat. Melalui tradisi ini mereka dapat bertemu dengan sanak saudara dan kawan lama.
Ia mengaku, antusiasme masyarakat untuk melihat Rakik-Rakik ini sangat tinggi sekali. Hal itu dibuktikan dengan hadirnya ratusan masyarakat mengikuti seluruh rangkaian proses pelepasan Rakik-Rakik dari tepian ke tengah danau.
“Alhamdulillah, antusiasme masyarakat untuk melihat Rakik-Rakik sangat tinggi sekali. Kita berharap agenda ini bisa terus dipertahankan sampai kapanpun, serta digelar lebih meriah lagi pada tahun depan,” ungkap Junaidi