Temanggung,Pelitakota.id ——— Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1445 H/ 2024 M jatuh pada hari Rabu tanggal 10 April 2024 berdasarkan keputusan sidang isbat yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada 09/4/2024 di Kantor Kementerian Agama Jl. M.H. Thamrin No.6 Jakarta Pusat.
Berdasarkan keputusan tersebut menurut pemerintah Sholat Idul Fitri secara bersamaan tanggal 10 April 2024 akan dilaksanakan serentak secara nasional.
Di ujung wilayah Kabupaten Temanggung tepatnya Dusun Krajan Desa Kalimanggis, menyelang hari raya Idul Fitri umat muslim sudah mulai menyiapkan sarana dan prasarana di Masjid Almuhajirin.
Pagi itu cuaca di wilayah Kalimanggis cerah berawan dan sedikit kabut, namun tidak menyurutkan umat muslim untuk melaksanakan Sholat Ied bersama menyambut hari Raya Idul Fitri dengan penuh suka cita.
Tepat pukul 07.00 WIB umat muslim mulai memadati Masjid Almuhajirin untuk melaksanakan ibadah Sholat Idul Fitri. Dan setelah beberapa saat sholatpun selesai secara berlahan umat mulai keluar dari ruang utama masjid sambil bersalam-salaman untuk dilanjutkan berkunjung ke sanak saudara.
Suasana dalam menyambut kemenangan begitu ramai penuh dengan kebersamaan. Umat secara bersama-sama berkunjung ke rumah tetangga untuk bersalaman dan memohon maaf, “Nyuwun ngapuro sedoyo kalepatan jih pak” (mohon maaf semua kesalahan ya pak) sebut salah satu warga kepada orang yang lebih tua.
Disela keramaian tampak tokoh agama Buddha Bhante Thitasaddho secara langsung berkunjung kerumah dan mengucapkan selamat Idul Fitri kepada umat muslim yang baru saja melakukan Sholat Idul Fitri.
“Selamat merayakan Idul Fitri Bapak dan Ibu, Mohon Maaf Lahir dan Batin, Semoga kita semua senantiasa bahagia bersama keluarga” ucap Bhante.
Dengan penuh senyum dan bahagia warga merasa senang dan bahagia menerima ucapan selamat dari Bhante
Pengurus Masjid Almuhajirin, Ariyanto menuturkan bahwa sholat Ied tahun ini sesuai arahan pemerintah hari Rabu tanggal 10 April 2024.
“Kami melaksanakan Sholat Idul Fitri sesuai dengan arahan pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama,” sebutnya.
Sementara Kepala Desa Kalimanggis, Didik Agus Susilo menyampaikan bahwa di Desa Kalimanggis terdiri dari 7 dusun dan berdasarkan prosentasi keyakinan agama yang dianut yang beragama Budddha 49 %, beragama Islam 45 % dan 6 % beragama Kristen, Katolik dan Hindu dan aliran kepercayaan.
Agus menambahkan, untuk Desa Kalimanggis, baik warga yang beragama Islam ataupun non muslim juga menerima tamu dan menyiapkan sajian atau makanan komplit di meja bahkan menyediakan ketupat atau makan komplit dengan lauk pauk lengkap.
“Warga tetap menyiapkan makanan dan menerima tamu dari saudara atau kerabat yang beragama muslim dan saling memaafkan atau malahan dari non muslim juga berkunjung untuk menyambut hari kemenangan dan bersama-sama bersilaturohmi, sambil sungkem kepada kerabat yang lebih tua (sepuh) karena lebaran untuk semua ,” sebutnya.
Menurutnya silaturohmi atau anjang sana Idul Fitri seperti ini sudah ada sejak dulu dan memang terus dilestarikan untuk menjaga kebersamaan antar keluarga walaupun beda agama, ini sudah menjadi tradisi dan budaya.