PRAYING IN THE SPIRIT

Spread the love

Pelitakota.id Dalam Roma 8, Rasul Paulus mengajar kepada setiap orang percaya yang sungguh-sungguh kepada Allah, bahwa setiap orang percaya mendapatkan hak-hak istimewa dalam kehidupannya, yaitu:

  1. kita mendapatkan pertolongan Roh Kudus di dalam kelemahan kita untuk berdoa, karena kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa. Kita tidak tahu harus meminta apa yang terbaik bagi hidup kita, karena kita tidak mengetahui apa yang baik bagi kita dalam hidup ini, pandangan kita terbatas, dan kita lebih condong meminta sesuatu hal yang memnajakan diri kita sendiri, dan yang dapat memisahkan kita dari rencana Allah yang sempurna. Kita tidak tahu bagaimana seharusnya berdoa, karena melakukan apa yang baik saja tidak cukup, kita juga harus melakukannya dengan baik, mencari dan berdoa dengan langkah-langkah yang benar sesuai dengan tuntunan Roh Kudus.
  2. Roh Kudus membantu kita dalam kelemahan kita, yang dimaksudkan disini adalah kelemahan-kelemahan kita dalam berdoa, yang menghambat kita dalam menjalankan kewajiban kita dalam berdoa. Roh Kudus membantu kita di dalam firman Tuhan yang menuntun kita dalam berdoa, karena ada banyak tuntunan dan janji yang Allah sediakan di dalam firman Tuhan untuk membantu kita dalam berdoa. Roh Kudus membantu kita di dalam hati, berdiam di dalam diri kita, bekerja di dalam diri kita, sebagai Roh yang memberikan kita anugerah dan memanjatkan permohonan, terutama yang berkaitan dengan kelemahan-kelemahan yang kita alami ketika sedang menderita, ketika iman kita sedang goyah, Roh Kudus bergumul bersama dengan kita, dan bukan melawan kita.
  3. Roh Kudus sendiri berdoa untuk kita kepada Allah, menyampaikan permohonan-permohonan kita, mengungkapkan kerinduan-kerinduan kita, dan membawa seruan-seruan hati kita. Kristus berdoa untuk kita di Sorga, Roh Kudus berdoa untuk kita di dalam hati. Betapa luar biasanya kasih setia dan rahmat yang Allah telah sediakan bagi kita untuk membesarkan hati kita dalam berdoa. Roh Kudus memberikan kita pencerahan, mengajar kita apa yang harus kita doakan. Roh Kudus yang menguduskan, Ia mendorong dan menggiatkan anugerah-anugerah yang Allah sediakan untuk kita berdoa kepadaNya. Roh Kudus menghibur, Ia meredam ketakutan-ketakutan kita, dan membantu kita mengatasi segala hal yang mengecilkan hati kita.
  4. Roh Kudus bekerja dalam hati kita untuk menguatkan iman dan kegigihan kita di dalam doa, karena bukan indah dan fasihnya kita berdoa sehingga doa-doa kita dijawab oleh Allah, melainkan karena Roh Kudus bersyafaat dalam hati kita dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan, apabila kita hanya bisa berseru, Ya Abba, Ya Bapa, dan menyerahkan diri kepadaNya dengan keberanian yang dipenuhi kekudusan dan kerendahan hati, maka ini adalah pekerjaan Roh Kudus dalam hati kita.
  5. Roh Kudus membantu kita berdoa sesuai dengan kehendak Allah, karena Roh Kudus di dalam hati kita tidak akan pernah bertentangan dengan firman Allah, keinginan-keinginan yang bertentangan dengan kehendak Allah tidak datang dari Roh Kudus. Roh Kudus yang berdoa di dalam hati kita senantiasa meleburkan kehendak kita dengan kehendak Allah, bukan kehendak kita yang terjadi, melainkan kehendak Allah yang terjadi dalam hidup kita.
  6. Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh Kudus berdoa syafaat bagi kita. Bagi orang percaya yang tulus, yang menjalani kewajibannya dengan kesungguhan hati, tidak ada yang lebih menghibur selain bahwa Allah menyelidiki hati, sebab dengan demikian Allah akan mendengar dan memenuhi keinginan-keinginan yang tidak bisa kita ungkapkan oleh karena kita kekurangan kata-kata. Allah mengetahui apa yang kita perlukan sebelum kita meminta kepadaNya. Dan sebagaimana Allah selalu mendengar Tuhan Yesus yang berdoa bagi kita, demikian pula Allah selalu mendengar Roh Kudus yang berdoa bagi kita di dalam hati kita, karena doa Roh Kudus sesuai dengan kehendak Allah. Amin.

Penulis Yanuar_Mahasiswa STT Kadesi dan Anita R Sitio,SP.,M.Pd.K

DAFTAR KEPUSTAKAAN

  • Alkitab. Pfeiffer, Charles F. dan Harrison, Everett F. Tafsiran Alkitab Wycliffe vol. 2. Malang: Gandum Mas, 2005.

Editor Romo Kefas

Leave a Reply