Jakarta- PK NEWS Mengawali tahun kerja 2023 Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (MPH-PGI) mengadakan Ibadah Syukur Awal Tahun, yang diadakan di Grha Oikumene, Jakarta (5/1).
Ketika memberi kata sambutan mewakili MPH-PGI, Pdt. Dr. Bambang Wijaya, mengingatkan kepada gereja dan umat soal kesiapan menghadapi tahun 2023 yang harus dipenuhi kreativitas.
Menurutnya, kreativitas diperlukan sebagai kunci dalam melewati perkembangan zaman karena dunia saat ini tengah berada dalam kondisi yang paradoks dan serba tidak pasti.
Paradoks yang dimaksud Pendeta Bambang Widjaja adalah konsekuensi dari kemajuan teknologi informasi yang memaksa sejumlah media massa raksasa harus menutup penerbitan mereka dan beralih penuh ke ranah maya.
Sedangkan di sisi lain masyarakat tengah riuh rendah dengan latto-latto, sebuah permainan tradisional yang akrab dengannya sewaktu masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
“Jadi satu sisi ada kemajuan, tetapi di sisi lain orang kembali kepada akar tradisi karena permainan itu populer sewaktu saya masih duduk di bangku SD (Sekolah Dasar-Red),” tuturnya.
Dirinya juga ikut menyoroti pengumuman Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, beberapa waktu lalu yang memutuskan mencabut kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Tetapi beberapa minggu sebelumnya, lanjut Pdt. Bambang, Presiden juga menyampaikan tentang ancaman resesi global.
Pdt. Bambang Widjaja lalumenyinggung tema Natal Bersama yang diangkat oleh MPH-PGI dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) tahun 2022, yakni ‘Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan Lain’. Tema tersebut diangkat dari kitab Matius 2: 1-12 yang bercerita tentang orang Majus dari Timur.
“Sangat relevan untuk kondisi kita. Pulang ke negerinya artinya punya sasaran yang jelas, konsisten dengan tujuan. Tetapi di saat yang sama melalui jalan yang lain, artinya tahun ini harus diisi dengan kreativitas, dengan pola pikir dan langkah-langkah yang kreatif,” tutur Hamba Tuhan dari Gereja Kristen Perjanjian Baru, ini.
Yang juga menjadi pesan dari MPH-PGI adalah ajakan kepada umat untuk meletakan pengharapan dan hidup mereka begantung kepada Tuhan, sebagai sumber kekuatan dalam merespon zaman.
“Di saat yang sama juga tahun ini harus diisi seperti yang disampaikan oleh pengkhotbah kita, kita perlu semakin bergantung kepada Tuhan,” tambahnya menekankan pesan khotbah Ibadah Syukur PGI Tahun 2023 yang sebelumnya disampaikan oleh Pdt. Dr. Yohanes Adrie Hartopo.
Di penutup, Pdt. Bambang Widjaja mengajak segenap pemangku kepentingan untuk membuka kerja sama seluasnya yang bisa dilakukan bersama dengan gereja, demi kepentingan bangsa Indonesia.
“Sekali lagi izinkan kami dari Majelis Pekerja Harian PGI mengajak kerja sama seluas-luasnya di antara semua kita demi kebaikan masa depan bangsa dan Negara kita,” pungkasnya.
Ibadah Syukur Awal Tahun 2023 PGI turut dihadiri oleh Duta Besar Palestina untuk Republik Indonesia, Zuhair Al Shun; Wamen Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong Ph.D; Dirjen Bimas Kristen, Dr. Jeane Marie Tulung; Komisioner Komnas Perempuan, Rainy Hutabarat; Utusan Kementerian Agraria dan Tata Ruang; Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kemenag; Utusan Aras Gereja Nasional; Mitra Interfaith PGI; perwakilan PGIW dan sinode-sinode anggota PGI, serta rohaniwan dari instansi TNI dan POLRI
RP