Pelitakota.Id
Penyembahan berasal dari sebuah kata dalam bahasa Ibrani kuno yaitu “Avodah” (ucapannya: Ah´-voe-dah) yang mempunyai dua arti yang sangat berbeda namun sangat terkait Menyembah dan Bekerja. “Avodah” ternyata mempunyai pengertian lebih lengkap yaitu “bekerja dengan penuh sukacita untuk melayani TUHAN.”
Pujian dan Penyembahan sudah ada sebelum penciptaan alam semesta, yaitu di Sorga yang kekal yang dipimpin oleh Ada 3 kelompok malaikat yang melayani Allah di Sorga:
- Malaikat perang yang dipimpin Michael
- Malaikat pembawa berita yang dipimpin Gabriel
- Malaikat pemuji yang dipimpin Lucifer
Lucifer mendapat hukuman karena tidak mau menyembah Tuhan. Hukuman tersebut tertulis pada Yesaya 14:11-12 Ke dunia orang mati sudah diturunkan kemegahanmu dan bunyi gambus-gambusmu; ulat-ulat dibentangkan sebagai lapik tidurmu, dan cacing-cacing sebagai selimutmu. Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar (O, Lucifer – KJV), engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
Ayat lain yang menulis tentang Lucifer adalah Yehezkiel 28:13 Engkau di taman Eden, yaitu taman Allah penuh segala batu permata yang berharga: yaspis merah, krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah dan malakit. Tempat tatahannya diperbuat dari emas dan disediakan pada hari penciptaanmu (The workmanship of thy trimbles and of thy pipes was prepared in thee – KJV).
Dalam kedua ayat diatas ada kelompok alat musik yang disebut yaitu Gambus, Trimbles dan Pipes. Jika diterjemahkan kepada alat musik terkini menjadi kelompok alat music sebagai berikut :
- Gambus (alat musik dawai): gitar, piano, bas, kecapi, sitar, biola, harpa dll.
- Trimbles (alat musik pukul) : drum, rebana, tamborin, gendang, dll.
- Pipes (alat musik tiup) : suling, terompet, sax, pipe organ dll.
Jadi Satan/Lucifer akan mudah memberi pengaruh buruk melalui musik, lagu sehingga Gereja Tuhan harus memilih lagu-lagu rohani untuk melawan siasat Lucifer yang ingin disembah padahal yang layak disembah adalah TUHAN saja. Lucifer terus menghalangi agar gereja untuk tidak memakai semua musik untuk menyembah Tuhan.
Makna penyembahan adalah terjadi pada saat manusia dilahirkan kedunia, Allah hadir disana sebagai saksi yang tidak kelihatan, tersenyum atas kelahiran manusia. Penyembahan adalah gaya hidup, jauh lebih dari sekedar musik. Arti penyembahan sejati: jatuh cinta pada Yesus. Inti penyembahan adalah berserah diri. Penyembahan harus didasarkan pada kebenaran Alkitab, dalam roh dan kebenaran. Penyembahan yang sejati membutuhkan pengorbanan
Dasar Penyembahan tertulis pada Yohanes 4 : 23 Allah itu Roh dan barang siapa menyembah Dia harus menyembahnya dalam “roh” dan “kebenaran” “roh” = kehidupan rohani yang berlawanan dengan kedagingan dan “kebenaran” = Firman yang adalah Yesus sendiri. Ilustrasi Menyembah Tuhan seperti pertama seorang Mempelai Wanita kepada mempelai pria = hubungan yang intim dan kedua seperti seekor anjing mencium kaki tuannya, lambang kesetiaan dan tidak berpaling sedikitpun ke tuan yang lainnya
Dimasa pandemi Covid 19 ini, hati-hati Gereja Tuhan/Mempelai Wanita meragukan sang mempelai Pria karena masalah yang tak kunjung selesai dan bahkan bertambah rumit, kompleks. Komitmen seorang penyembah yang sejati adalah
- Miliki dan Kembali kepada Cinta mula-mula kepada Tuhan
- Setia pada Tuhan seperti setianya istri kepada suami, sebab Yesus adalah mempelai pria dan gereja adalah mempelai Wanita. Jangan ragukan kesetiaan Tuhan walaupun untuk sementara waktu DIA pergi ke Surga untuk menyiapkan tempat untuk kita. Tuhan tidak diam, membisu tetapi masih terus bekerja. Dia menyediakan Roh Kudus untuk menolong kita saat Dia terangkat ke Sorga
- Kobarkan karunia roh setiap waktu (doa, pembacaan Alkitab, persekutuan dan bersaksi)
Penulis Anita Rohana Sitio,SP.,M.Pd.K
Daftar Pustaka
Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia
Menyembah Dalam Roh Dan Kebenaran | Keluarga Allah | www.gbika.org