PENTINGNYA HIDUP KUDUS DAN HIDUP YANG SUCI

Spread the love

Pelitakota.id | Suara Kebenaran Injil Hari Ini | Imamat 17:10-11, “Setiap orang dari bangsa Israel dan dari orang asing yang tinggal di tengah-tengah mereka, yang makan darah apa pun juga Aku sendiri akan menentang dia dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya. Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.
DARAH YANG KUDUS DAN HIDUP YANG SUCI
Larangan “makan darah” itu diulang lagi dan lagi, dan diperkuat sambil mengacu kepada hukum-hukum yang sebelumnya diberikan (Imamat 17:12): Aku berfirman kepada orang Israel, Seorang pun di antaramu janganlah makan darah. Lalu ditegaskan kembali (Imamat 17:14), Darah makhluk apa pun janganlah kamu makan. Penekanan kuat diberikan terhadap hukum ini, yang maknanya jauh lebih dalam daripada yang terpikirkan ketika orang pertama kali melihatnya.
Larangan ini tidak hanya mengikat bangsa Israel tetapi juga orang asing yang tinggal di tengah-tengah mereka (Imamat 17:10). Ini mungkin menjadi satu alasan mengapa, pada suatu ketika, orang-orang yang tidak mengenal Allah, yang kemudian bertobat, dilarang makan darah (Kisah Rasul 15:29).
Alasan di balik hukum ini (Imamat 17:11), adalah karena darah mengadakan penda-maian dengan perantaraan nyawa, dan itulah sebabnya darah ditetapkan untuk menga-dakan pendamaian, karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya. Oleh karena orang berdosa harus mati, korban demi orang berdosa itu pun harus turut mati. Oleh karena di dalam darah terdapat nyawa, maka hewan-hewan yang umumnya dibunuh untuk pelbagai tujuan manusia, darahnya dicurah-kan keluar. Dan Allah menetapkan agar darahnya itu dipercikkan atau dicurahkan di atas mezbah untuk menandakan bahwa nyawa korban itu diserahkan kepada Allah, bukan nyawa si orang yang berdosa, sebagai tebusan atau harga yang harus dibayar baginya. Oleh karena itu, tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan (Ibrani 9:22). Atas dasar inilah mereka tidak boleh memakan darah.
Saudaraku, sedemikian sucinya kita hidup dihadapan Allah yang kudus dan yang telah menguduskan kita orang percaya. Kudusnya hidup dihadapan Tuhan adalah mutlak dan tidak bisa di tawar. Haleluyah, amen. Pst.harts

Tinggalkan Balasan