KEKUDUSAN TUHAN ADALAH STANDAR ORANG PERCAYA

Spread the love

Pelitakota.id | Suara Kebenaran Hari Ini | Lukas 3:3-4, Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu, seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: “Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.”

PERSIAPKAN JALAN BAGI TUHAN

Waktu dimulainya pelayanan baptisan oleh Rasul Yohanes dicatat oleh Lukas, tetapi sayangnya tidak diperhatikan oleh para penulis Injil lainnya, supaya kebenaran mengenai hal ini dapat dikuatkan dengan catatan waktu yang tepat. Waktu Yohanes Pembapis tampil ditandai pada masa pemerintahan kekaisaran Romawi. Saat itu adalah tahun kelima belas pemerintahan Kaisar Tiberius, kaisar ketiga dari dua belas kaisar, seorang yang sangat jahat, sangat serakah, pemabuk, dan kejam.
Setelah perjuangan bangsa Israel yang panjang, akhirnya menjadi salah satu provinsi dari kekaisaran dan berada di bawah kekuasaan Tiberius ini. Suatu negeri yang di masa lampau dipandang begitu agung, dan banyak negara-negara lain mengirimkan upeti kepadanya, yaitu waktu zaman pemerintahan Daud dan Salomo, sekarang menjadi bagian dari kekaisaran Romawi yang tak diperhatikan, dinjak-injak dan dihina. Ditandai dengan penempatan sejumlah wali negeri yang memerintah atas nama kaisar Roma di beberapa bagian Tanah Suci. Tata pemerintahan seperti ini memberikan gambaran yang jeoas tentang keadaan bangsa Yahudi sebagai bangsa terjajah.
Pilatus di sini juga disebut sebagai wali negeri, yaitu kepala pemerintahan, dan prokurator (wakil Kaisar yang mengurus keuangan dan administrasi) di Yudea. Beberapa penulis menganggapnya sebagai orang yang jahat dan tidak peduli dengan kebohongan, dan kisah kematian Yesus di kayu salib adalah fakta bahwa Pilatus tidak memberikan keadilan yang sepatutnya. Akhirnya Pilatus dikirim ke Roma untuk memberi pertanggungjawaban atas segala yang telah dibuat dalam kepemimpinannya.
Yohanes anak Zakaria mulai pelayanannya untuk membawa bangsanya keluar dari dosa dan kembali kepada Allah (Lukas 3:3). Pertama-tama, Ia datang ke semua wilayah sekitar Yordan, di sekitar tempat tinggalnya, yang merupakan tempat pertama yang menjadi milik Israel ketika mereka masuk ke wilayah “Tanah Perjanjian” yang di pimpin oleh Yosua. Di sanalah panji Injil pertama kali diberitakan oleh Yohanes pembaptis.
Yohanes keluar dari padang belantara, masuk ke semua wilayah, dengan beberapa tanda yang berbeda, yaitu mengkhotbahkan baptisan baru; bukan suatu sekte atau partai, tetapi suatu pengakuan, atau tanda yang membedakan. Saat itu, simbol atau perayaan di kalangan Yahudi, yaitu membasuh dengan air, biasa dilakukan terhadap orang bukan-Yahudi untuk diterima masuk ke dalam agama Yahudi atau terhadap murid-murid seorang guru besar. Namun, simbol ini diubah maknanya oleh Yohanes sebagai pertobatan untuk pengampunan dosa. Semua orang yang mengikuti baptisannya, diwajibkan untuk bertobat dari dosa-dosa mereka, menyesali perbuatan-perbuatan menyimpang mereka dan tidak mengulanginya lagi. Mereka harus mengakui bahwa mereka bertobat atas dosa-dosa mereka, dan harus tulus dengan pengakuan mereka itu. Setelah itu mereka harus berjanji untuk tidak berbuat dosa lagi, dan harus menepati janji mereka itu. Yohanes mengikat mereka, bukan dengan perayaan-perayaan yang diwajibkan dalam tradisi nenek moyang, tetapi dengan mengubah pola pikir dan cara hidup, untuk mengenyahkan segala pelanggaran dari mereka, dan untuk membuat bagi mereka hati yang baru dan untuk hidup dalam kehidupan yang baru. Apa yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis, menjadi jalan pembuka bagi umat yang akan dipimpin Oleh Sang Raja Gereja, yaitu Yesus Kristus. Apa yang dilakukan oleh Yohanes tentu saja tidak serta merta di sambut oleh orang Yahudi. Karena ritual baptisan itu biasa dilakukan oleh mereka bagi para proselit, yaitu bagi orang luar Yahudi yang ingin masuk ke dalam keluarga besar Yahudi, baik dalam beragama maupun berbangsa. Cara yang dilakukan oleh Yohanes jelas dapat dipastikan di tolak, karena orang Yahudi tidak memerlukan semua itu. Baptisan yang Yohanes Pembaptis lakukan adalah untuk melepaskan mereka dari kuasa dosa, dan memeteraikan mereka dengan anugerah kebebasan atas kesalahan karena dosa. “Berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan,” sesuai dengan firman Tuhan dalam Perjanjian Lama (Yehezkiel 18:30).
YohanesPembaptis adalah suara yang berseru-seru di padang gurun itu, suara yang berbeda, dia berseru, “Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.” Pekerjaan Yohanes adalah untuk membuat jalan bagi diterimanya Injil di dalam hati manusia, membawa mereka ke dalam kerangka pemikiran dan perilaku yang sedemikian rupa sehingga Kristus dapat menerima mereka dan mereka dapat menerima Kristus. Selanjutnya orang-orang yang telah menerima Injil Keselamatan itu, harus menghasilkan buah dari pertobatan dari keselamatan yang telah diterimanya. Jadi, setiap orang percaya (baca: Kristen) wajib mengerjakan keselamatannya dengan takut dan gentar. Standar hidup kudusnya bukan imam atau gembala sidang, namun Allah sendiri yang menjadi ukuran kekudusan kita. Sama seperti Yesus Kristus memelihara kekudusannya standar dengan Allah yang adalah Bapa-Nya. Haleluyah. Pst.harts.

 

Tinggalkan Balasan