Pelitakota.id | Suara Kebenaran Hari Ini | Wahyu 19:9, Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku: “Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.”
*KEBAHAGIAAN SEJATI Orang Percaya*
Perintah “Tuliskanlah” sedang menegaskan pentingnya kalimat Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba. Pernyataan kebahagiaan ini penting, karena para pembaca yang sedang dianiaya harus diyakinkan bahwa merekalah yang berbahagia. Sebaliknya para pembaca yang sedang enak-enak, seperti misalnya mereka yang di Laodikia, harus diyakinkan bahwa apa yang sedang mereka nikmati bukan merupakan kebahagiaan yang sejati.
Melihat pemakaian istilah berbahagialah dalam Wahyu 1:3, ataupun dalam setiap ketujuh ayat yang memakai istilah ini, sebaiknya kita mengerti bahwa ungkapan mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba menunjuk secara khusus kepada “barangsiapa menang”, yaitu mereka yang sudah percaya kepada Kristus, dan tetap setia sampai mati. Maka seluruh jemaat Laodikia juga turut diundang, asalkan mereka bertobat sesuai dengan apa yang telah diperintahkan kepada mereka dalam Wahyu pasal 3. Demikian juga dengan mereka yang ada di Efesus, Pergamus, Tiatira, dan Sardis. Nampaknya jikalau mereka tidak bertobat, maka mereka tidak akan diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.
Perkawinan dimanapun menandakan persatuan antara dua pihak. Ini juga yang perlihatkan oleh penglihatan ini; semua umat bergembira karena persatuan antara Kristus dengan umat-Nya. Jubah putih yang dikenakan (bdk. Wahyu 3:4,18, 16:15) menunjukkan bahwa mereka adalah umat yang telah bertahan, setia, dan terus bersaksi seperti nabi yang memberitakan kebenaran Allah (Wahyu 19:10b) selama hidup di dunia. Haleluyah!!! Pst.harts