Sleman – PK NEWS Sadarkah kita bahwa 11.000 liter udara kita hirup-hembus setiap hari secara gratis, tidak seperti asupan oksigen bagi pasien di rumah sakit? Cahaya mentari yang tak kita upayakan, langit biru yang bukan buah karya kita, kicau burung yang tak kita ciptakan, uluran tangan sukarela dan masih banyak lagi curahan anugerah-Nya yang layak kita syukuri…
Henry Ward Beecher berkata, “Orang sombong jarang yang tahu bersyukur, sebab ia tidak pernah menganggap dirinya sudah mendapatkan apa yang sepantasnya ia peroleh.”
Penghambat utama rasa syukur adalah anggapan diri kita cukup baik, sehingga pantas menerima pahala. Kalau kebaikan mengunjungi dirinya, dianggap sudah sepantasnya. Tak ada rasa syukur. Parahnya, dalam kenyataan ia justru selalu merasa dirinya belum mendapatkan hal yang sepantasnya. Serba belum cukup dan selalu kurang. Kapan bersyukurnya?
Mazmur 107 mengungkap kebenaran ini secara lebih jernih. Kebaikan bukan ada pada kita, melainkan pada Tuhan. Bukan kita yang baik, sehingga patut diganjar kebaikan dalam hidup ini.
Jika kita dituangi atau disirami kebaikan dalam hidup, itu karena Tuhan baik!! Periksalah dengan jujur betapa banyak hal yang semestinya tak pantas kita peroleh, namun nyatanya kita dapatkan.
Banyak hal dalam hidup sehari-hari yang datang sebagai karunia, bukan upah kebaikan kita. Semua tersedia dengan indah dan limpah karena Tuhan itu baik. Maka jangan sombong dan merasa diri pantas, melainkan bersyukurlah. Bersyukur karena kebaikan-Nya!!!
“Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya… sebab dipuaskan-Nya jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.” Mazmur 107:1,9
Selamat menikmati akhir pekan dalam perkenan-Nya. FOCUS on GOD. Jaga kesehatan, tetap semangat dan antusias. Kiranya Tuhan Yesus melimpahkan rahmat-Nya senantiasa kepada kita semua. Selamat menikmati divine breakthrough, divine solution, divine resolution dan divine fission (Abah Daniel)