Inilah Klarifikasi Bupati Lebak Hj.Iti Octavia Terkait Tuduhan Tindakan Intoleransi Terhadap Dirinya

Spread the love

Jakarta – PK NEWS Dalam Perayaan Natal Nasional 2022 oleh partai Demokrat yang digelar di Golden Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta (8/1), dihadiri langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama presiden ke 6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Majelis Tinggi partai.

Hadir juga Hj, Iti Octavia Jayabaya sebagai pejabat Bupati Lebak Banten yang lagi viral baru-baru ini tentang penolakan ibadah Natal di kecamatan Maja.

Awak media mencoba konfirmasi tentang kejadian viral tersebut, dan dengan senang hati Ibu Iti sebutan Bupati Lebak Banten ini pun bersedia diwawancarai wartawan seusai kegiatan ibadah Natal Nasional Partai Demokrat.

“Saya menyambut baik dan sangat mengapresiasi, bahwa Partai Demokrat dapat bersama dengan media, juga Partai Demokrat adalah dekat dengan masyarakat. Walaupun berbeda-beda dalam imam tapi satu dalam kemanusiaan, itu yang menjadi prinsip partai Demokrat untuk bersama-sama membangun negeri ini,” imbuhnya.

Selanjutnya Iti menjelaskan, bahwa, “Saya sebagai pejabat Bupati Lebak Banten yang dituduh menolak perayaan Natal di kecamatan Maja, saya minta tolonglah sama teman-teman media, agar jangan mempolitisi masalah melalui informasi hoax. Kalau saya sih sudah biasa apalagi memasuki tahun politik ya,,. Tapi saya mengambil hikmahnya ya,, jadi orang semakin dekat mengenal saya, dan juga orang semakin mengenal kabupaten Lebak. Tapi dengan polarisasi polarisasi tentang tahun politik, kan yang dikawatirkan dapat menjadikan perpecahan antar anak bangsa, justru kita seharusnya kokoh dan semakin bersatu untuk memajukan bangsa ini, yang hidup dalam merajut kebhinekaan”, tegasnya.

“Jadi kalau pengen tau tentang Lebak,,ya datang ke Lebak! Semua rumah ibadah ada, seperti Pantekosta, ada Bethel, ada Katolik, juga ada goa Maria kan,,ada Vihara, pokoknya semua ada disana dan kami semua hidup berdampingan. Dan bulan September lalu (2022) juga, keuskupan Bogor kami hadir disana. Pelantikan pemuda Katolik dilakukan di pendopo Bupati, saya tidak sewakan tempat dan saya hadir disana. Hadir juga Ketua pemuda Katolik se Indonesia. Saya menganggap biasa-biasa saja ya,, kebetulan saya orang partai diluar daripada pemerintah ya,, menurut saya teman teman media juga sangat berperan membangun bangsa ini”, terangnya.

Wartawan:
Bagaimana tentang perijinan gereja?

“Belum ada ijin atau belum ada yang mengajukan ijin, tapi begini ceritanya,, ada di Maja ini dua kelompok komunitas yang dibentuk oleh masyarakat Nasrani disana, yang pertama itu adalah FKUK (Forum Komunikasi Umat Kristiani), yang kedua adalah Komunitas Umat Kristiani (KUK), karen disitu belum ada gereja dan belum mengajukan gereja, jadi KUK inilah yang diresmikan dan dilantik oleh Kemenag. FKUK menyampaikan surat ke kementerian agama tentang status mereka, kok ini (KUK) yang terbentuk belakang kenapa dikeluarkan ijin nya dan dilantik oleh Kemenag”? Karena ada konflik itu, dan jauh sebelum konflik itu, nah, kedua kelompok ini menyampaikan surat pemberitahuan akan melaksanakan kebaktian pada tanggal 18 dan 24 (2022), sebelum itu mereka sudah menyampaikan dan rapat difasilitasi oleh pemerintah melalui FKUB, bahwa selama belum ada perintah, mohon beribadah di tempat ibadah sesuai komunitasnya, kenapa,, karena sudah ada indikasi riak-riak sesama antar kelompok itu kan, jadi,, saya sebagai kepala daerah harus menjaga kondusifitas dan kepastian keamanan dalam pelaksanaan beribadah”.

“Maka dari itu, kemudian ada riak-riak lagi atau kelompok lain yang ingin mengacaukan kegiatan itu, nah,, ketika camat melaporkan,, saya bilang, bukannya kemarin sudah melaporkan ke saya hasil FKUB, bahwa,, ibadah difokuskan di Rangkasbitung, dan saya menyediakan busnya untuk memudahkan. Jadi tidak ada statement pelarangan, dan jauh sebelumnya itu, dibulan November (2022) Dewan gereja menyampaikan surat audensi, lalu saya bilang, audensi rangka apa,? Dibilang mereka, mau mengundang Ibu untuk hadir dalam kegiatan Natal bersama, saya bilang, gak usah audiensi audensi, saya siap datang, sampaikan aja tanggalnya, hari apa, saya pasti hadir. Setiap tahun saya datang, dan jauh sebelum saya jadi Bupati pun saya selalu datang (perayaan Natal bersama, Red), setiap undangan dari pihak Nasrani saya datang, undangan dari Vihara pun saya datang, undangan dari Katolik saya datang, undangan dari pemuda Nasrani saya datang. Jadi, prinsip saya adalah, mari kita sama-sama membangun Lebak, begitu.
[Maruap Sianturi]

Tinggalkan Balasan