Pelitakota.id | Suara Kebenaran Hari Ini | Roma 10:9-10, “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.”
Pada bagian ini, Rasul Paulus ingin menunjukkan perbedaan besar antara kebenaran karena hukum Taurat dan kebenaran karena iman, dan keunggulan kebenaran karena iman di atas kebenaran karena hukum Taurat. Tujuannya ialah untuk mempengaruhi dan meyakinkan bangsa Yahudi supaya mempercayai Kristus dan untuk membeberkan kebebalan dan dosa orang-orang yang menolak mempercayai Allah di dalam Yesus Kristus.
Memang benar bahwa Allah memberi mereka hukum Taurat yang sangat mereka puja-puja itu, tetapi mereka seharusnya sudah mengetahui bahwa kehadiran Mesias yang dijanjikan merupakan penggenapan hukum Taurat itu. Sang Mesias memperkenalkan agama dan ibadah baru, yang harus menggantikan cara lama. Dia membuktikan diri-Nya sebagai Anak Allah dan menunjukkan bukti-bukti kuat mengenai jati diri-Nya sebagai Mesias, tetapi mereka tidak mengenal-Nya dan tidak sudi mengakui-Nya, malah menutup mata dari cahaya terang itu, sehingga sikap giat mereka bagi hukum Taurat itu membutakan.
Mereka menyombongkan kebenaran mereka sendiri: berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, yaitu kebenaran hasil rancangan dan usaha mereka sendiri, melalui jasa perbuatan mereka sendiri dan pelaksanaan hukum upacara. Mereka tidak seturut dengan Paulus yang tidak mau mengandalkan diri sendiri (Filipi 3:9), bukan dengan kebenaranku sendiri.
Di sini Paulus menunjukkan kekeliruan mereka yang bodoh itu, dan betapa tidak masuk akalnya mereka mencari-cari pembenaran melalui pelaksanaan hukum Taurat, padahal Kristus telah datang dan membawa kebenaran yang abadi.
Sekalipun hukum Taurat mengarahkan kita kepada kebenaran yang lebih baik dan ampuh di dalam Kristus, akan tetapi kebenaran di dalam hukum Taurat itu sendiri tidaklah memadai untuk membenarkan manusia, kecuali mereka yang memiliki kepatuhan sempurna.
Hukum Taurat adalah kebenaran Ilahi, yang berfungsi sebagai rambu-rambu penunjuk jalan. Orang tak akan pernah sampai kepada Allah hanya dengan berpedoman Hukum Taurat. Kristuslah jalan. Hanya melalui Dia sajalah orang dapat sampai kepada Allah. pengajaran Paulus begitu sederhana: mereka hanya perlu beriman kepada Yesus Kristus dan mengakui Dia sebagai Tuhan yang telah bangkit dari maut (Roma 10:9-10). Keselamatan ini tidak lagi terbatas hanya pada sekelompok orang tertentu, melainkan terbuka bagi setiap orang yang mau per-caya, tanpa memandang suku bangsa (Roma 10:11-13). Sebagai orang yang telah menerima anugerah keselamatan, kita pun beroleh tugas untuk memberitakan warta keselamatan itu. Haleluyah! Pst.harts