Dirjen Bimas Hindu: Seminar di Pura Strategis Edukasi Kaum Muda Hindu Sekaligus Perdalam Spiritualitas

Spread the love

BOGOR  – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Kementerian Agama (Kemenag) RI Prof. I Nengah Duija mengatakan bahwa acara seminar dan edukasi lainnya di Pura strategis untuk mencetak generasi muda Hindu yang unggul selaligus memperdalam spiritualitas.

Hal itu disampaikan oleh Dirjen Bimas Hindu usai acara Seminar Kewirausahaan dan Kepemimpinan bagi Generasi Muda di era digital yang digelar Panitia Pujawali XIX Pura Parahyangan Agung Jagatkarta, Gunung Salak, Bogor, Sabtu (31/8/2024).

“Hal inilah yang menjadi salah satunya dasar saya mengapresiasi acara ini. Sisi ini tidak hanya untuk Pura Gunung Salak saja, tetapi mestinya seuluruh Pura yang akan melaksanakan Pujawali, maka harus mendekatkan generasi muda Hundu,” jelas Prof. Duija.

Dalam kesempatan itu mengaku sangat mengapresiasi kegiatan di Pura dengan melibatkan generasi muda Hindu. Ia menekankan agar seluruh Pura bisa menerapkan hal serupa, bagaimana bisa menata sumber daya manusia (SDM) Hindu terkait dengan keberadaan Pura Pura Parahyangan Agung Jagatkarta, Gunung Salak ini.

“Karena dunia generasi muda itu tidak bisa kita paksakan 100 persen ke Pura, maka caranya seperti seminar ini. Di samping mereka bisa mendengarkan apa yang menjadi dunia mereka. Cara inilah yang strategis mendekatkan kaum muda dengan Pura,” katanya.

Selama ini, menurutnya, banyak momen yang lepas ketika ada Pujawali dan Piodalan. Seolah-olah Piodalan itu hanya soal ritual atau persembahyangan.

“Kita harus memiliki mentalitas terkait dengan bagaimana kita sembahyang, mengapa kita sembahyang, di mana kita sembahyang tentu kita para orang tua yang tahu. Anak-anak kita perlu dibimbing, perlu diarahkan, bagaimana ke depan mereka lah yang akan menjadikan Pura ini lebih baik, pura ini lebih maju dan tentu kita tidak boleh berkurang semangat kita untuk ngayah di Pura ini,” katanya.

Oleh karena itu, lanjut dia, pendidikan seperti ini menjadi penting. Kepemimpinan dalam konteks ini tidak hanya berbicara tentang pemimpin yang formal tetapi juga pemimpin masa depan.

“Pura ini dipimpin oleh beliau-beliau yang sukarela. Yang ngayah. Ke depan dengan manajemen yang bagus, di Pura ini dikelola dengan baik, malah kita bisa menggunakan manajemen berbasis spiritualitas. Bahwa kita perlu menjaga fasilitas, ini tidak bisa kita hanya menggunakan ritual. Bagaimana kita membangun, memelihara tanaman, pohon ini adalah konteks penting yang harus kita bicarakan dengan generasi muda,” katanya.

Adapun acara seminar tersebut juga digelar untuk menyongsong Pujawali pada 17 September 2024 pada purnama ketiga. Selain dihadiri oleh sekitar 300 umat Hindu Jabodetabek yang didominasi anak muda, juga turut dihadiri oleh Ketua Panitia Pujawali XIX PAJK dan ketua Yayasan PAJK.

Seminar tersebut menghadirkan 2 narasumber yaitu: I Gede Dharmayusa selaku Direktur XL dan Ajik Khrisna, Pengusaha Khrisna Oleh-Oleh Bali (Romo Kefas)

Tinggalkan Balasan