Dewan Trenggalek Panggil 7 OPD Yang Gagal Penuhi Target Tahun 2022

Spread the love

Trenggalek – PK NEWS Komisi II DPRD Kabupaten Trenggalek mengundang 7 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dianggap gagal penuhi target dalam kegiatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2022 di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPRD Kabupaten Trenggalek. Kamis 02-03-2023

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Trenggalek mengatakan, pihaknya sengaja mengklarifikasi 7 OPD. Dimana ketujuh OPD tersebut adalah penghasil pendapatan di APBD Kabupaten Trenggalek tahun anggaran 2022.

“Mengapa gagal penuhi target sehingga kami perlu cari penyebabnya, ” katanya

Dijelaskan Mugianto, pihaknya akan mengevaluasi tentang gambaran rencana kegiatan. Karena, jika diawal bisa diantisipasi mungkin bisa terpenuhi target diakhir tahun 2023.

“Ini merupakan langkah preventif kita agar yang menjadi tugas mereka bisa lebih maksimal dan benar – benar serius untuk memenuhi targetnya,” imbuhnya.

Politisi asal Demokrat ini juga menyebut, dari alasan yang disampaikan oleh beberapa OPD ada yang bisa diterima oleh akal sehat kita, ada juga kajian yang belum bisa kita terima.

”Alasannya kadang – kadang OPD itu mempunyai beberapa jurus untuk menghindar kedepan tidak ada lagi alasan bagi mereka, ” tandasnya.

Kang Obeng sapaan akrabnya menyampaikan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) sebenarnya ada potensi wisata yang perlu kita gali atau ditarik restribusinya. Namun, hal itu tidak dilakukan oleh dinas tersebut.

Dia red, Obeng mencontohkan, wisata pantai Konang, Cengkrong atau tempat – tempat wisata yang saat ini banyak dikunjungi oleh masyarakat.

”Itu salah satu potensi yang harus dioptimalkan. Jadi seharusnya ada petugas pungut supaya bisa memenuhi target pendapatan, ” ungkapnya.

Perlu diketahui, masih kata Mugianto beberapa opsi sudah kita sampaikan.”Jika memang dinas terkait belum bisa memaksimalkan apa perlu dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Contoh, seperti pengelolaan Hotel Prigi.

“Jika pengeluaran rutin lebih besar dari pendapatan ini sangat membebani APBD, ”tegasnya

Dia juga berharap agar aset – aset yang tidak mampu dikelola dengan baik, misalnya Rumah Coklat, Rumah Susu dan Demplot Pertanian itu bisa dikerjasamakan dengan pihak ketiga.

Sehingga, tidak membebani APBD, justru akan menambah mendapatkan dari penghasilan asli daerah (PAD).

“Jadi harus efektif dalam menggunakan anggaran supaya bisa mendongkrak APBD, ” tukasnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga menyinggung terkait target dari Rumah Sakit Panggul yang saat ini masih mangkrak dan belum beroperasi. Anggaran tersebut memakan biaya sebesar Rp 5 milyar.
Namun, hingga bulan ketiga masih belum berjalan.

Oleh karena itu, agar target bisa terealisasi hingga akhir tahun perlu diklarifikasi.” Alasannya belum ada dokter yang bertugas serta belum ada ijin operasi dari Kemenkes RI, ” pungkasnya (dik)

Tinggalkan Balasan