Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, (Filipi 3:13).
Pelitakota.id Salah satu sifat dari seorang manusia adalah sulit untuk melupakan,apalagi yang berkenaan dengan segala sesuatu yang membekas di dalam sanubarinya. Dan itu mungkin bisa juga terbawa sampai mati. Kebiasaan yang tidak mudah melupakan itu merupakan hal yang tidak baik, karena bisa menjadikan sebuah akar kepahitan dan akan berdampak pada sikap dan perbuatannya.
Ada seorang pemuda yang mengalami depresi di dalam hidupnya karena sebuah persoalan yang begitu menekan hidupnya. Hari-hari dalam hidupnya dilalui dengan penuh kesuraman, kesehatannya diabaikan, kadang tertawa dan menangis ataupun berbicara seorang diri. Sampai pada suatu saat ada suatu kejadian sepele, yaitu ada seorang laki-laki yang sedang memikul ranting-ranting yang begitu banyak dan berat. Dari arah yang berlawanan tiba-tiba ada seorang bapak tua yang mengabarkan bahwa istri dari lelaki itu melahirkan seorang bayi laki-laki. Betapa gembiranya sang pembawa ranting itu dan dia berlari namun terhalang oleh beban berat tersebut. Dan bapak tua tersebut mengatakan:
“tanggalkanlah bebanmu.” Ketika pemuda yang depresi tersebut mendengar kata tersebut dia menjadi tersadar, dan segera menanggalkan serta meninggalkan semua beban persoalan yang menekan hidupnya, serta hidup dalam kemenangan.
Saat ini marilah kita belajar untuk melupakan segala sesuatu yang menghalangi untuk maju. Bangkitlah dari keterpurukan serahkanlah apa yang menjadi setiap beban dan persoalan hidup ini hanya pada Tuhan. Hidup ini singkat dan sementara karena itu lupakanlah segala sesuatu yang merintangi dan membebani hidup ini. Semangat pagi dan selamat berkarya, Tuhan Yesus memberkati dengan penuh kelimpahan.(PLF)