YAYASAN WAGE RUDOLF SOEPRATMAN MENITI JALAN MERAJUT BANGSA

Spread the love

Pelitakota.id  – Memasuki usia ke 3 tahun, Yayasan Wage Rudolf Soepratman mulai eksis dalam merealisasikan Visinya : Merajut Bangsa, melalui kegiatan-kegiatan Seni dan Budaya Nusantara dan kegiatan-kegiatan lain.

Ketua Umum Yayasan Wage Rudolf Soepratman yang dibentuk pada 27 Mei 2021, Budi Harry, mengatakan bahwa walaupun baru dibentuk pada tahun 2021, namun kegiatan dan perjuangan Keluarga Besar WR Soepratman sudah dimulai jauh sebelum dibentuknya Yayasan ini. Mulai dari memperjuangkan Hari Musik Nasional – 9 Maret yang merujuk sesuai tanggal kelahiran Sang Maestro Musik Indonesia Almarhum WR. Soepratman, hingga memperjuangkan Pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual / Hak Cipta lagu-lagu Ciptaan WR Soepratman, termasuk juga memperjuangkan terwujudnya Museum Cagar Budaya WR Soepratman di Surabaya.

Setelah Terbentuknya Yayasan Wage Rudolf Soepratman, pada 10 Nopember 2023, Yayasan Wage Rudolf Soepratman juga berhasil meluncurkan Album Perdana Lagu-lagu Ciptaan WR Soepratman, yang berisi 12 (duabelas) lagu : Indonesia Raya 3 Stanza, Indonesia Tjantik, Dari Barat Sampai ke Timur, Indonesia Hai Ibuku, Mars KBI Kepanduan Bangsa Indonesia, Ibu Kita Kartini, Di Timur Matahari, Pahlawan Merdeka, Mars Parindra, Mars Suryawirawan, Matahari Terbit, Selamat Tinggal.

Salah satu yang melatar belakangi lahirnya Yayasan Wage Rudolf Soepratman ini adalah karena WR Soepratman yang dikenal sebagai Pencipta lagu INDONESIA RAYA, Lagu Kebangsaan Negara Republik Indonesia, namun sangat disayangkan WR Soepratman tidak mengetahui bahwa hasil karyanya menjadi sebuah lagu yang menyatukan bangsa INDONESIA dan menjadi sebuah lagu yang sakral. Ditambah lagi dengan semakin maraknya budaya asing yang masuk ke Indonesia, sedikit banyak mengakibatkan lunturnya Nasionalisme dan patriotisme Generasi Muda terhadapa nilai-nilai semangat juang para Pejuang Bangsa.

Berdirinya Yayasan WR Soepratman, diinisiasi dari keluarga ahliwaris WR Soepratman yang prihatin dengan kondisi dan situasi dengan banyaknya pihak-pihak yang memanfaatkan nama besar WR Soepratman dan mengambil manfaat dari nama besar WR Soepratman

Karena kalau kita runut pada sejarah 1928, saat Kongres Pemuda II, dimana pertama kalinya lagu Indonesia Raya diperdengarkan dengan alunan Biola WR Soepratman, maka sosok Wage Rudolf Soepratman adalah Pahlawan Nasional, Sang Maestro Musik, Pencipta Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”, Lagu yang merupakan Perwujudan Semangat Persatuan dan Kemerdekaan yang Berjuang dengan Menyerap Nada-nada Kebebasan. Dan Mengeluarkan Degup Nada Kemerdekaan bagi Seluruh Tumpah Darah Indonesia. Merubah Irama arah dan jalan Perjuangan menjadi Amanah Kemerdekaan Indonesia, Nada dan Irama Biolanya berhasil menggempur Penjajah… Nada dan Irama Biolanya berhasil menjadi Penerang menuju Kemerdekaan Sejati, Nada dan Lagu yang lahir dari Pancaran Nurani itulah yang Telah mengalirkan dan mengantarkan Cinta dan Bakti Pejuang Negeri Meniti Gerbang Kemerdekaan…. Menuju Keluhuran Sejarah Bangsa Dan Membangun Aggun Peradaban

 Indonesia Raya, Telah menguatkan Sumpah Pemuda menjadi Kekal… Sumpah Suci yang menjelma menjadi Api Semangat Pejuang Negeri. ndonesia Raya adalah Satu Kesatuan atas Keluhuran Rasa Persatuan dan Cinta Tanah air, Doa dan Sumpah Sakti Segenap Bangsa Indonesia.

Semoga, dengan usinya yang masih sangat muda ini, eksistensi Yayasan Wage Rudolf Soepratman ini akan dapat bersinergi lintas sektor, terutama dengan Kelompok Keluarga Besar Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI) serta dengan Kementerian dan lembaga terkait lainnya dapat lebih cepat membangun dan membangkitkan Rasa Bangga, Nasionalisme dan Patriotisme pada Generasi Penerus Bangsa sebagai Penjaga NKRI. Semoga Sinergitas ini dapat terus terjalin.

(RQ)

Tinggalkan Balasan