Bangka – Pelitakota.id Goa Maria Bunda Pelindung Segala Bangsa atau yang lebih dikenal dengan sebutan ‘Goa Maria‘, merupakan salah satu destinasi wisata favorit di kota tua Belinyu, Bangka. Goa Maria dibangun di atas sebuah bukit yang bernama Bukit Mo Thian Liang, yang berarti bukit menggapai langit. Lokasi bukit itu terletak di belakang gereja Katolik Belinyu.Goa ini telah diresmikan sebagai tempat ziarah pada 8 Desember 1999.
Sejarah singkat Goa Maria Belinyu, Bangka
Menurut informasi dari pengelola yang tidak mau di sebutkan identitas menjelaskan kepada awak media bahwa karena Kerinduan umat paroki Belinyu, yang saat itu dipimpin oleh Pastur WH. Lambregts SS.CC untuk memiliki Goa Maria dimulai pada tahun 1988 dengan mencari beberapa lokasi. Dengan campur tangan Tuhan dan niat yang sungguh-sungguh, setelah pergantian beberapa kali Pastor paroki, sebuah keluarga bermurah hati menyerahkan sebidang tanah di lahan perbukitan Moh Thian Liang yang berarti Bukit Menggapai Langit. Dan pekerjaan awal dilakukan oleh seksi pembangunan pada tanggal 8 Februari 1997.
Melalui mimpi iman yang dialami Pastor Marcel Arnould MEP sebanyak 3 kali berturut-turut yang menunjukkan tempat untuk meletakkan patung Bunda Maria, maka digalilah tanah untuk mencari batu yang ditunjukkan dalam mimpi, yang sekarang berada di depan patung Bunda Maria. Setelah sempat mengalami penghentian akibat krisis moneter, pada tanggal 8 Desember 1999 Goa Maria secara resmi diberkati oleh Bapa Uskup keuskupan Pangkalpinang, bertepatan dengan Pesta Pelindung Paroki Belinyu “Santa Perawan Maria Yang Dikandung Tanpa Noda”. Goa Maria tersebut lalu dinamakan “Maria Bunda Pelindung Segala Bangsa”.
Sebelumnya berulang kali Pastor Marchell Arnould MEP, pastor Paroki Belinyu bermimpi, bahwa tempat untuk membangun Goa Maria, terletak di sebuah bukit yang kalau tanahnya digali akan ditemukan tiga batu, dengan bentuk seperti altar (satu batu) dan dua batu lainnya membentuk tangan yang terkatup.
Wisata Rohani di Goa Maria
Untuk Jalan salib bisa dilaksanakan siang atau malam, mengelilingi belakang Goa Maria, kini sudah disediakan lampu penerangan untuk malam hari. Lokasi ini sangat tenang karena berada di hutan alami yang dibuat sedemikian rupa untuk prosesi Jalan Salib dengan 15 titik pemberhentian.
Bila membutuhkan Romo Pendamping bisa menghubungi Pastoran Paroki Belinyu Santa Perawan Maria Yang Dikandung Tanpa Noda.(Red)