VAYIKRA : PANGGILAN TUHAN DI TENGAH PANDEMI

Spread the love

Pelitakota.Id Kita mengenal kitab ke tiga yang ditulis oleh Musa, Imamat, “Leviticus” (bahasa Inggris), diterjemahkan ”berkaitan dengan suku Lewi.” Karena isi dari kitab ini sebagian besar berhubungan dengan suku Lewi yang ditunjuk sebagai Imam. Namun, bila kita melihat dari sisi pandang yang lain, ada hal yang lebih dalam. Kitab ini disebut “Vayikra” dalam bahasa Ibrani, yang berarti “Dan DIA memanggil,” diambil dari kata pertama kitab ini.

Imamat 1:1

וַיִּקְרָ֖א אֶל־משֶׁ֑ה וַיְדַבֵּ֤ר יְהֹוָה֙ אֵלָ֔יו מֵאֹ֥הֶל מוֹעֵ֖ד

Vayikra El-Mosheh Vayedaver ADONAI Elaiv Meohel Moed

Dan DIA memanggil Musa, dan berkatalah TUHAN kepadanya dari Kemah Pertemuan itu

Jadi, sebenarnya isi kitab ini adalah tentang PANGGILAN TUHAN kepada umat yang dikasihi-Nya. Menariknya, dalam penulisan kata “Vayikra” di ayat ini, huruf alef di akhir kata tersebut, selalu ditulis lebih kecil daripada huruf yang lain, seperti yang bisa kita lihat di gambar berikut.

Pdt. Ivan Sebastian Tjahja, Surabaya

Fenomena seperti ini terjadi beberapa kali dalam penulisan ayat Firman Tuhan versi bahasa Ibrani, sayangnya tidak muncul dalam versi penerjemahannya. Namun, memiliki alasan spesifik yang sangat menarik dan relevan untuk kita ketahui, khususnya ayat ini. Dan, kita akan menggali salah satu alasannya.

VAYIKRA dan VAYIKAR

Sebagian besar pahlawan Alkitab mengawali kisah mereka dengan titik momen “Vayikra.” Tuhan memanggil mereka untuk menggenapi sebuah rencana khusus dari Tuhan yang hanya bisa digenapi oleh mereka. Abraham dipanggil keluar dari tanah kelahirannya. Samuel mendengar panggilan Tuhan dari ruang Maha Kudus. Bahkan, Rasul Paulus yang mendengar panggilan Tuhan dalam perjalanannya menuju ke Damaskus.

Rata-rata terjadi dalam kondisi yang tidak nyaman menurut standar dunia. Musa harus menghadapi Firaun dalam menggenapi panggilannya. Yosua menghadapi tangguhnya tembok Yerikho. Dan, Raja Daud harus mengalahkan raksasa yang gagah perkasa. Namun, panggilan ini membawa mereka menggenapi hidup yang bermakna, bukan hanya hidup yang nyaman, melainkan membawa mereka naik mendekat dan memiliki koneksi Ilahi dengan TUHAN pencipta semesta ini.

Ketika hidup kita mulai fokus untuk memperoleh kenyamanan hidup di dunia ini, pertanyaan pertama adalah apakah kita sudah mendengar dan mengetahui panggilan Tuhan di hidup kita? Sudahkah kita mengalami momen “Vayikra” kita?

Saat kita hidup di luar panggilan Tuhan, maka “Vayikra” akan kehilangan alef (lihat gambar). Dan, membentuk kata baru “Vayikar,” seperti yang ada dalam ayat berikut:

Bilangan 23:16

וַיִּקָּ֤ר יְהֹוָה֙ אֶל־בִּלְעָ֔ם וַיָּ֥שֶׂם דָּבָ֖ר בְּפִ֑יו וַיֹּ֛אמֶר שׁ֥וּב אֶל־בָּלָ֖ק וְכֹ֥ה תְדַבֵּֽר

Vayikar ADONAI El-Bileam Vayasem Davar Bepiv Vayomer Shuv El-Balak Vekoh Tedaber.

TUHAN mendadak bertemu Bileam dan menaruh sesuatu di mulutnya. Dia berkata, “Kembalilah ke Balak dan engkau akan berkata demikian.”

Penerjemahan kata “Vayikar” menunjukkan tidak adanya sebuah hubungan. Dan, mengandung makna bahwa pertemuan yang terjadi hanyalah kebetulan, casual, dan tidak memberi dampak untuk mempererat hubungan yang ada. Selaras dengan fakta bahwa Bileam menjadi salah satu di antara mereka yang tidak mendapat bagian dalam hidup yang kekal.

Perjumpaannya dengan Tuhan pencipta alam semesta ini, hanya berpusat untuk memenuhi kepentingan pribadinya. Hanya ketika dia membutuhkan sesuatu, tanpa memedulikan apa yang Tuhan inginkan dalam hidupnya. Bileam tidak tertarik membangun sebuah hubungan dengan Tuhan.

MEMERTAHANKAN PANGGILAN TUHAN

Saya yakin TUHAN memiliki panggilan khusus bagi setiap kita yang percaya. Menemukan panggilan TUHAN adalah menemukan komposisi yang tepat dari talenta (apa yang bisa kita lakukan), kesukaan (passion, apa yang menyenangkan untuk kita lakukan), tugas (duty, apa yang harus kita lakukan), dan kontribusi bagi Kerajaan Surga. Artinya, hanya kita yang bisa memenuhi panggilan tersebut.

Pandemi yang sedang terjadi saat ini adalah sebuah kesempatan untuk memurnikan komitmen kita terhadap panggilan Tuhan. Apakah kita sedang menghidupi Vayikra atau Vayikar? Ketika menghadapi tantangan, apakah kita justru semakin menyadari kebesaran Tuhan di hidup kita atau justru sedang kehilangan minat melayani Tuhan karena hilangnya kenyamanan hidup?

Tetaplah kuat memegang panggilan Tuhan, meskipun keadaan saat ini cukup berat. Ketika kita tetap berada dalam panggilan Tuhan, artinya kita juga sedang berada dalam pemeliharaan-NYA! Amin! (***)

Tinggalkan Balasan