Tinggal Diam (Bagian Kedua)

Spread the love

Pelitakota.Id.
Yohanes 15:1-8
Kemarin kita melihat kerinduan hati Tuhan yakni muridnya berbuah banyak.
Cara pertama adalah dibersihkan oleh Firman Tuhan.

Cara kedua yg akan kita bahas adalah: Tinggal dalam Dia. 7 x kata tinggal disebutkan. Manfaatnya dijelaskan sbb.
1. Ay. 4. Ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri kalau tidak tinggal pada pokok = kamu tidak berbuah jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Artinya buah ada bukan karena ranting tapi karena pokok. Ranting hanya sebagai sarana memunculkan buah yg dikandung oleh pokok. Demikian maka benarlah ucapan sehari2 terhadap jenis buah, yakni sebut buah anggur, bukan buah ranting anggur. Artinya nama pokok yang disebutkan walaupun ranting yang keluarkan buah.

Contoh, kita sabar, baik, setia, kasih, dll, tidak dibilang buah si anu tapi sebut buah Roh Kudus. Mengapa demikian? Karena ranting ada dlm satu kesatuan dengan pokok. Ranting bergantung mutlak pada pokok dan tidak berdiri sendiri.

2. Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata dalam ay 5, sebab diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
Mengapa istilah berbuah banyak dikaitkan dengan ‘berbuat apa-apa’? Pemaparan inilah yang membuat kita mengerti arti berbuah yakni berbuat apa-apa. Jadi berbuah banyak itu adalah berbuat apa-apa yang banyak, dengan kata lain kita sebagai “pelaku”.

Berbuat apa-apa disini bukan sembarangan berbuat menurut keinginan sendiri melainkan mutlak mengikuti produk dari pokok. Pokoklah yang akan menghasilkannya. Ranting sebagai alat perwujudannya saja. Karena itu kalau ranting itu dipotong dan terlepas dari pokok maka ia tidak bisa mengeluarkan buah lagi. Dari luka potongan itu pokok akan tumbuhkan ranting baru sebagai pengganti untuk berbuah. Ranting yang berbuah dibersihkan untuk lebih banyak berbuah.

Tuhan Yesus menegaskan ini bagi kita karena Dia sendiri mengalaminya. Dia bersaksi bahwa Bapalah yg bekerja dalam Dia dan pada akhirnya model ini menjadi prinsip pelayanan yang digariskan bagi semua murid-Nya.
Alasan inilah yg menyebabkan Yesus berkata kita harus tinggal dalam Dia dan Dia dalam kita supaya Dia bekerja melalui kita.

Inilah penjelasan Yesus:
Yohanes 14:10,… “Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya”

Kata ‘tinggal dalam Aku’ sama artinya dengan “diam di dalam”, seperti Bapa dan Yesus.

Perhatikan ayat ini:
Yohanes 14: 20…”Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.”

Yohanes 14:23 …”Jawab Yesus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.”

Yohanes 10:38…”Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.”

Jadi Bapa dan Yesus yang akan bekerja dalam kita lalu terlihat melalui kita. Jadi adanya kesatuan yang kuat antara Bapa, Yesus, kita, yang diistilahkan “diam di dalam” sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Artinya terjalin kerja sama dimana kita pun dengan rela taat berbuat apa yang Bapa dan Yesus buat. Bukan berdiam diri. Yesus melakukan pekerjaan Bapa yang ditunjukkan kepada-Nya (5:19-20). Hal yg sama harus terjadi pada kita….Amin Tuhan besertamu..bersambung…. (Pdt. Liban Kamlasi, M.Th)

Tinggalkan Balasan