Dumai – Buktikan komitmennya tidak mentoleril setiap bentuk penyelundupan, TNI AL dalam hal ini Satgas Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) l Belawan bersama tim Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan TNI AL (Lanal) Dumai berhasil menyergap sebuah penampungan yang akan memberangkatkan puluhan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Non prosedural di pesisir pantai Pelintung Kecamatan Medang Kampai, kota Dumai, Rabu (05/09/2024) kemarin.
Lokasi tersebut diduga menjadi lokasi penjemputan calon PMI non prosedural yang akan diberangkatkan menuju Malaysia.
Dalam penindakan ini, tim gabungan berhasil mengamankan 29 orang yang terdiri dari, 24 orang calon PMI non prosedural beserta 5 orang WNA (4 orang dari Myanmar dan 1 orang dari Malaysia).
Komandan Lanal Dumai Kolonel Laut (P) Boy Yopi Hamel menyampaikan bahwa keberhasilan Tim gabungan dalam mengungkapkan dan menggagalkan pemberangkatan PMI non prosedural di pesisir pantai Pelintung berawal dari informasi yang didapat kemudian dikembangkan dan ditindaklanjuti oleh tim gabungan di lapangan.
Dari hasil pendalaman yang dilaksanakan oleh TNI AL didapatkan informasi bahwa satu orang PMI non prosedural yang akan diberangkatkan ke Malaysia dipatok biaya sebesar 1500 Ringgit atau sekitar Rp 5.300.000,- serta Rp 100.000,- sebagai biaya tambahan ketika sampai di pantai Pelintung Kecamatan Medang Kampai Dumai.
“Setelah dilaksanakan pemeriksaan kesehatan, identitas dan barang bawaan para Pekerja Migran Indonesia non prosedural tersebut diserahkan ke P4MI kota Dumai, sedangkan untuk 5 orang WNA diserahkan ke pihak Imigrasi untuk di proses lebih lanjut,” jelas Danlanal Dumai.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali telah menegaskan bahwa, seluruh jajaran prajurit TNI AL agar senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan operasi dan merespon cepat informasi yang diterima serta melaksanakan kerjasama dan bersinergi dengan instansi terkait, guna menjamin keamanan, terlebih di wilayah perbatasan.(*)