SEMARANG – Tenaga kerja magang asal Jawa Tengah menjadi andalan di Jepang.
Hal itu disampaikan General Manager International Manpower (IM) Development Organization Japan di Jakarta, Ozawa Yoriko, saat menghadiri pembukaan seleksi pemagangan ke Jepang, di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah, Senin (21/10/2024).
Menurut Ozawa, IM Development Organization Japan adalah asosiasi pengusaha kecil dan menengah di Tokyo, Jepang, yang berperan dalam menyalurkan peserta magang dari Indonesia, ke perusahaan-perusahaan Jepang. Tiap tahun pihaknya menyalurkan tenaga kerja pemagangan dari Indonesia ke Jepang, mencapai 2.000-2.500 orang.
“Jawa Tengah itu jumlahnya paling banyak, dan perusahaan yang menerima kadang meminta tenaga dari Jawa Tengah,” ujarnya.
Ozawa menjelaskan, tenaga kerja Indonesia terutama dari Jawa Tengah, memiliki kemampuan yang bagus, didukung dengan attitude yang baik.
“Pekerja dari Indonesai punya kemampuan yang bagus, dan attitude yang baik,” paparnya.
Dengan adanya tenaga kerja pemagangan tersebut, imbuh Ozawa, dapat membantu memenuhi tenaga kerja di sejumlah sektor di Jepang.
“Kami terbantu dengan tenaga kerja Indonesia, karena Jepang semakin maju dan perkembangan penduduk di Jepang semakin turun. Padahal kami membutuhkan tenaga kerja di semua sektor,” ungkapnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan, pihaknya mulai membuka kerja sama antara Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan IM Development Organization Japan, sejak 2018.
“Sejak pertama sampai tahun 2023, Jawa Tengah sudah menyeleksi sekitar 3.294 orang. Dan, di tahun 2023, kita mengirim 59 orang yang lolos seleksi untuk magang di Jepang,” tuturnya.
Pada 2024, terang Nana, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali membuka seleksi tenaga kerja pemagangan. Ada sebanyak 383 orang yang ikut seleksi, dari jumlah pendaftar 481 orang. Seleksi dimulai 21-25 Oktober 2024, meliputi tes akademik, tes fisik, dan tes wawancara.
“Setelah lolos, mereka akan dibekali kursus bahasa Jepang selama dua bulan. Setelah itu seleksi di Jakarta, untuk kemudian diberangkatkan ke Jepang,” beber Pj gubernur.
Nana berharap, proses pemagangan tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.
“Proses magang di Jepang cukup lama, yakni tiga tahun. Jadi, diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga nanti saat kembali pulang, mereka bisa kembangkan di perusahaan dan juga berwirausaha,” tandasnya [÷]