Tulungagung,pelitakota.id– Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar pada 27 November 2024, pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 03, Maryoto Birowo dan Didik Girnoto Yekti (MARDINOTO), semakin menunjukkan dominasi mereka dalam peta persaingan politik. Berdasarkan hasil survei terbaru, pasangan ini unggul jauh dibandingkan tiga pasangan calon lainnya. 24/11/2024
Dalam beberapa pekan terakhir, tim sukses MARDINOTO aktif menyisir seluruh pelosok Tulungagung, meliputi 271 desa di 19 kecamatan. Dukungan masyarakat terlihat semakin solid, ditandai dengan antusiasme warga yang menyambut kedatangan tim dengan slogan khas mereka, “Panggah Mbah To” dan “Coblos Brengose.”
“Saat kami turun ke lapangan, masyarakat terus berteriak mendukung nomor 03. Ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah memiliki pilihan yang tegas,” ujar salah satu anggota tim sukses MARDINOTO.
Strategi Kampanye dan Kesadaran Masyarakat
Menariknya, kondisi ini sangat berbeda dibanding dua bulan sebelumnya, ketika sejumlah pasangan calon lainnya masih mendominasi dengan kampanye besar-besaran yang diwarnai aksi bagi-bagi amplop, kaos, dan konsumsi gratis. Pada masa itu, banyak pihak mengira pasangan yang mampu mengerahkan massa besar akan memenangkan hati rakyat.
Namun, hanya 15 hari menjelang pemilihan, masyarakat tampaknya mulai jenuh dengan strategi semacam itu dan beralih menentukan pilihan berdasarkan visi, misi, dan rekam jejak para kandidat. Hal ini menjadi keuntungan bagi MARDINOTO yang lebih mengedepankan pendekatan langsung kepada rakyat.
Suasana Pilkada yang Semakin Memanas
Pilkada Tulungagung kali ini mencerminkan persaingan politik yang sangat ketat. Meskipun survei menunjukkan keunggulan MARDINOTO, lawan-lawan mereka masih terus berupaya mengejar ketertinggalan dengan berbagai strategi kampanye.
“Politik memang selalu penuh dinamika. Masyarakat bingung karena semua calon menyampaikan visi seolah-olah mereka akan berkorban segalanya untuk rakyat,” ungkap seorang pengamat politik lokal.
Kini, seluruh mata tertuju pada tanggal 27 November 2024. Akankah hasil survei mencerminkan kenyataan di tempat pemungutan suara? Ataukah ada kejutan lain di menit-menit terakhir? Yang pasti, keputusan akhir ada di tangan rakyat Tulungagung.
( Dian )