Pelitakota.id | Suara Kebenaran Hari Ini | Wahyu 8:10-11, “Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air. Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.”
*SUKARNYA KESUKARAN DI MASA YANG SUKAR*
Akibat dari ditiupnya sangkakala yang pertama ialah pembakaran sepertiga tanaman di bumi. Pada saat sangkakala kedua ditiup, sepertiga taut di dunia menjadi darah, sepertiga makhluk hidup di dalam taut mati dan sepertiga dari jumlah perahu dihancurkan (bdg., Keluaran 7:20-24).
Dengan peniupan sangkakala ketiga, sebuah bintang besar yang menyala bagaikan obor, jatuh di atas semua sungai dan mata air di bumi sehingga mengubah air menjadi apsintus dan menimbulkan kematian yang luas. Dua hukuman pertama mempengaruhi alam, dan manusia secara tidak langsung, namun penghukuman yang ketiga langsung menghasilkan kematian manusia.
Nama bintang itu ‘Apsintus’, dalam bahasa Inggris ditulis ‘wormwood’ yang juga diterjemahkan sebagai ‘ipuh’ dalam bahasa Indonesia; tanaman yang menghasilkan racun & sangat pahit (Ulangan 29:18). Sangkakala yang ke-3 menghasilkan kepahitan yang akan melanda semua orang yang menjauhkan diri dari kasih karunia Allah!
Kepahitan dapat muncul bagaikan akar yang terus bertumbuh, menjalar, merusakkan hati & pikiran, menghancurkan hubungan dalam persekutuan tubuh Kristus, bahkan juga menular! Segala kepahitan harus dibuang (Efesus 4:31). Kepahitan dapat timbul sebagai akibat kecewa, disakiti, diabaikan, dilupakan, atau mungkin direndahkan. Segala situasi dalam kehidupan ini dapat menimbulkan kepahitan. Di akhir zaman akan ada berbagai banyak kesulitan, bahkan kejahatan terjadi di mana-mana, MASA YANG SUKAR! Manusia jadi semakin egois, semua berebut mengejar uang, tidak tahu berterima kasih (2 Timotius 3:1-5), yang mana ini semua akan menyebabkan kepahitan makin mudah terjadi di mana-mana!
Betapa mengerikannya kondisi bumi bagi manusia saat itu. Allah juga menghancurkan sumber terang yang membuat manusia menjadi nyaman serta yang sekaligus berfungsi menjadi penunjuk waktu tiap-tiap hari. Selama masa kesulitan besar tersebut, Allah menyatakan ke-Tuhan-an dan kemahakuasaan-Nya melalui bencana yang mengerikan. Haleluyah, amen. Pst.harts