“Pengetahuan dan Kebijaksanaan Membawa Kehormatan”

Spread the love

Pelitakota.id Dalam keseharian kita, terdapat banyak perumpamaan yang mengandung hikmah dan pelajaran berharga. Salah satu perumpamaan yang populer adalah “semakin berisi semakin merunduk”, ataupun yang sering kita dengarkan “ilmu padi” sebuah ungkapan yang memberikan gambaran tentang pentingnya kesederhanaan dalam kehidupan. Padi merupakan organisme model dalam kajian genetika tumbuhan, padi sering dianggap sebagai simbol kehidupan dan keberlimpahan. Perumpamaan “ilmu padi” menyiratkan bahwa semakin dalam kita mengejar pengetahuan, semakin merendahlah kita sebagai individu. Ini bukanlah merendahkan diri dalam arti negatif, melainkan mengakui besarnya alam semesta pengetahuan yang belum terungkapkan. Terkadang kita sebagai manusia membatasi diri untuk belajar dengan ungkapan “saya sudah tau itu” secara tidak langsung menghambat diri kita sendiri dari kesempatan untuk memperluas pengetahuan dan memperoleh pemahaman yang baru dari lawan bicara kita. Ketika kita berhadapan dengan orang lain, kita juga harus memberikan waktu dan kesempatan untuk orang lain berbicara, karena dalam kesempatan tersebut kita mungkin memperoleh ilmu baru yang belum pernah kita dengarkan. Belajar dapat diartikan sebagai proses tidak tau menjadi tau. Dengan memahami pernyataan tersebut individu dapat menghargai pentingnya eksplorasi, pengalaman, refleksi, dan penyesuaian dalam perjalanan pembelajaran. Proses belajar dimulai dengan kesadaran akan ketidaktahuan, yaitu menyadari bahwa ada sesuatu yang belum kita ketahui atau pahami. Kesadaran ini bisa muncul dari pertanyaan, rasa ingin tahu, atau perasaan kurangnya pemahaman terhadap objek.

Berbeda Pendapat??
Manusia dengan berbagai pengalaman, cerita, budaya, bahkan tradisi memiliki perbedaan dalam memandang atau menilai suatu objek. Misalnya: X berpendapat bahwa untuk menuju bogor harus melewati pasar minggu sedangkan Y berpendapat, menuju bogor tidak harus lewat pasar minggu melainkan bisa dari manggarai. Dari kedua pendapat tersebut kita memahami bahwa adanya perbedaan pendapat antara X dan Y. Dari fenomena tersebut kita belajar bahwa Dari fenomena perbedaan pandangan seperti ini, kita dapat belajar untuk menghargai keanekaragaman manusia serta memahami bahwa tidak ada satu cara yang benar atau salah dalam memandang suatu objek atau situasi. Kekayaan ilmu pengetahuan dan pengalaman tidak harus selalu disertai dengan debat atau upaya untuk membuktikan siapa yang benar dan siapa yang salah. Sebaliknya, keberagaman pandangan merupakan sumber inspirasi dan pembelajaran yang tak ternilai harganya. Mengakui perbedaan pandangan juga dapat membantu kita untuk memperluas cakrawala pemikiran kita sendiri. Dengan mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda-beda, kita dapat mengembangkan kemampuan untuk melihat suatu masalah atau situasi dari berbagai perspektif yang mungkin sebelumnya tidak kita pertimbangkan. Sebagai makhluk yang belajar kita harus menghindari sikap tidak menghargai pendapat orang lain. Dalam dunia yang semakin terhubung ini, memahami dan menghargai perbedaan pandangan merupakan keterampilan yang sangat berharga. Hal ini tidak hanya memperkaya kehidupan kita secara pribadi, tetapi juga membantu kita untuk berkomunikasi dengan lebih efektif dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan orang lain, terlepas dari latar belakang atau pandangan mereka. Dengan begitu, mari kita terus merayakan keanekaragaman manusia dan menjadikannya sebagai kekuatan yang menginspirasi kita untuk belajar, tumbuh, dan berkembang bersama-sama.

Yesus Sumber Hikmat dan Pengetahuan
Hikmat adalah kemampuan menerapkan pengetahuan untuk bertindak secara tepat. Yesus merupakan Sumber hikmat itu sendiri ajaran dan kehidupan Yesus Kristus merupakan contoh tertinggi dan merupakan inspirasi yang mendalam dalam konteks pembelajaran dan pengetahuan. Selain itu, kebijaksanaan dan pemahaman yang ditunjukkan oleh Yesus dalam interaksi-Nya dengan orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat menunjukkan kedalaman pengetahuan-Nya tentang sifat manusia. Ia mampu membaca hati dan pikiran orang-orang di sekitarnya, memberikan nasihat yang relevan, dan menawarkan pengertian yang mendasar tentang kondisi manusia. Dengan demikian, pengetahuan dan kebijaksanaan yang digunakan dengan bijak dapat membawa kesederhanaan dan kehormatan dalam kehidupan manusia, tetapi perlu diingat bahwa pengalaman dan perspektif individu dapat mempengaruhi cara kita memandang dan menerapkan pengetahuan dan kebijaksanaan tersebut. Karena itu mengamalkan ilmu padi sangat penting bagi kita, ilmu padi menjadi landasan ketika kita sedang berinteraksi dengan orang lain.

Penulis Anita R. Sitio,SP.,M.Pd.K dan Menti Riani Lubis_Mahasiswa STT Kadesi

Editor Romo Kefas

Leave a Reply