Pelitakota.id | Suara Kebenaran Injil Hari Ini | Bilangan 28:1-2, “TUHAN berfirman kepada Musa: “Perintahkan lah kepada orang Israel dan katakan-lah kepada mereka: Dengan setia dan pada waktu yang ditetapkan haruslah kamu mempersembahkan persemba han-persembahan kepada-Ku sebagai santapan-Ku, berupa korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi-Ku.”
*PERSEMBAHKAN YANG TERBAIK*
Makanan Allah yang dimaksudkan di sini tentu bukanlah makanan yang diterima oleh para imam sesuai dengan ketetapan yang ada, tetapi makanan yang membubung ke atas bersama dengan asap dari kurban api-apian. Yang diungkapkan di sini ialah bahwa Allah makan dan minum bersama para penyembah-Nya, hal ini bukan berarti merupakan penger-tian yang primitif, yang kemudian dilanjutkan dalam Perjanjian Baru dalam bentuk sakramen Perjamuan Kudus. Namun menjadi simbol dari sebuah persekutuan yang intim dari Allah yang kudus dengan umat yang di tebus dari kuasa dosa melalui korban bakaran.
Ritual memang bisa menjadi rutini-tas belaka tanpa penghayatan akan Tuhan yang kita sembah. Karena itu, bukan ritual yang penting, melainkan ingatan akan Allah dan perbuatan-Nya yang seharusnya menghindar-kan kita dari hidup yang berpusatkan pada diri sendiri. Demikian juga saat teduh di rumah, ibadah Minggu di gereja, serta perayaan-perayaan sesuai kalender gerejawi harus kembali dihayati dalam terang kasih dan kedaulatan Allah.
Memberi persembahan KEPADA TUHAN berarti bersyukur atas setiap perbuatan Allah. Haleluyah, amen. Pst.harts