Pelitakota.Id Anak adalah anugerah Tuhan, dan sebagai orang tua atau pendidik harus merawat dan mengasihi dengan kasih yang tulus. Namun tidak cukup sampai disitu saja, sebagai orang tua dan pendidik, harus mengetahui kalau setiap anak memiliki tujuan hidupnya masing-masing yang sudah ditetapkan oleh Tuhan bagi mereka. Tugas orang tua adalah menolong atau mengarahkan mereka untuk mencapai tujuan hidupnya, membimbing untuk mengetahui jati dirinya, dan menolong mereka mencapai potensinya. Setiap anak memiliki potensi atau keahlian termasuk juga dengan anak berkebutuhan khusus atau yang sering disebut anak Special Need, mereka juga pasti memiliki potensi dalam diri mereka.
Potensi dalam diri anak bisa dikembangkan melalui musik. Beberapa penelitian dunia menyatakan bahwa musik memiliki manfaat yang sangat banyak yang mencakup aspek mental, emosi, sosial, dan fisik seseorang. Belajar menggunakan musik untuk mempelajari tugas fisik ternyata dapat berdampak positif pada bagian otak yang memproses gerakan suara dan kontrol. Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Brain & Cognition ini juga diklaim berimplikasi pada penelitian masa depan mengenai rehabilitasi bagi pasien kehilangan kontrol gerakan. Maka dari itu, berikut beberapa manfaat musik bagi anak special need.
1.Mengontrol gerakan anak
“Studi ini menunjukkan bahwa musik membuat perbedaan penting karena musik mendorong orang untuk bergerak,” menurut Katie Overy dari University of Edinburgh di Inggris. Musik dapat mengontrol gerakan berlebihan bagi anak penderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau mengalihkan gerakan anak pada kegiatan yang positif. Misalnya, menggunakan musik untuk berolahraga, gerak dan tari, bermain musik, atau kegiatannya lainnya yang berhubungan dengan musik. Maka energi atau gerakan anak dapat dialihkan untuk melatih anak mengontrol emosi, mengenal tempo nada, mengikuti gerakan yang diajarkan, dan mengasah potensi anak. Ketika melatih anak untuk melakukan kegiatan di atas, maka secara tidak langsung, mereka akan berusaha mendengar arahan dari pengajarnya, sehingga melatih anak untuk belajar memperhatikan arahan dengan baik. Musik memiliki manfaat yang amat besar bagi peningkatan kualitas hidup anak berkebutuhan khusus.
2.Meningkatkan kemampuan berkomunikasi (mengenal lebih banyak kosakata)
Sebuah penelitian di Jerman pada 2010 yang dilakukan oleh Lucy Wyndham, menyatakan bahwa terapi musik dapat membantu mendukung kemampuan anak dalam berbicara. Hal ini terjadi karena dengan bermain musik rasa percaya diri anak akan meningkat. Irama musik mampu membantu anak dalam mencocokkan kata-kata dengan ketukan, sehingga anak lebih mudah dalam mempelajari kata demi kata, dan menolong anak mengetahui lebih banyak kosakata. Dengan begitu, keterampilan berkomunikasi anak pun akan semakin terasah. Reyna Gordon dari Departemen Otolaryngology di Vanderbilt University Medical Center. Gordon juga mempelajari hubungan antara ritme pada musik dan tata Bahasa, bagaimana ritme dan memainkan alat musik dapat membantu mengembangkan kemampuan berbahasa anak.
Terapi bermain musik atau bernyanyi sangat dianjurkan bagi anak penderita Speech Delay (keterlambatan berbicara). Dengan cara memperdengarkan musik dan lagu pada anak, memainkan lagu sederhana dengan lirik pendek anak akan dapat lebih memahami kata-kata dari lagu yang lebih pendek dan akan lebih mudah mengulanginya sesuai irama.
3.Meningkatkan kemampuan sosial emosional anak
Anak yang mengalami gangguan sosial bisa disebabkan oleh berbagai hal diantaranya, Autistic Syndrome Disorder (ASD), Asperger Syndrome, dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Anak dengan penderita gangguan di atas terjadi karena gangguan sistem saraf (neurobiological disorder) walaupun memiliki gangguan yang terkait dengan sistem saraf otak, namun bukti-bukti yang dikumpulkan oleh para ahli terapi musik, menunjukkan bahwa anak pada penderita ini masih mampu mendeteksi musik. Menurut Thout, Neurologic Music Therapy (NMT), terapi musik dapat memperbaiki tiga hal utama pada otak anak, yaitu: fungsi motorik, fungsi bahasa atau berbicara, dan fungsi kognitif anak. Menurut penlitian Susan White, anak-anak special need pada usia berapapun cenderung lebih mudah merasa gelisah. Terapi musik dapat membantu anak untuk lebih santai dan nyaman ketika diperdengarkan musik, terutama oleh musik yang disukainya. Seperti yang telah disebutkan di atas, bermain musik juga dapat membantu anak untuk menyalurkan perasaannya menjadi sesuatu yang lebih berguna. Jika diajarkan dengan baik, emosi yang dapat meledak-ledak tersebut dapat berubah menjadi musik yang bisa dinikmati oleh orang banyak.
4.Meningkatkan Intelligence Quotient anak (IQ)
IQ merupakan sebuah cara untuk memperhitungkan kemampuan berpikir seseorang. Dilansir dari Harvard Business Review, ada beberapa kemampuan yang masuk dalam IQ dan berkaitan dengan kemampuan seseorang, baik dalam kemampuan berfikir, maupun dalam dunia pekerjaan. Diantaranya berpikir kritis, menyelesaikan tugas dengan baik, mampu menyelesaikan masalah, dan mandiri. Musik dipercaya dapat mempengaruhi kecerdasan intelektual anak. Pada awal tahun kelahiran, otak anak akan berkembang dengan sangat cepat. Peran suara dan musik pada usia dini anak akan menjadi stimulan yang dapat mengoptimalkan perkembangan intelektual dan sosial anak-anak. Musik yang digunakan untuk mempertajam kecerdasan anak adalah musik yang memiliki tiga unsur, yakni: melodi, ritme, dan timbre (warna suara). Di dalam otak manusia terdapat reseptor (sinyal penerima) yang dapat menerima musik sehingga pada kondisi ini akan tercipta suasana belajar yang kondusif, menyenangkan, dan membuat anak lebih rileks. Sehingga daya fokus anak pun bertahan lebih lama.
Penulis Berliana Sefenny (Pendidik Sekolah Tunas Pertiwi)
Referensi:
https://www.researchgate.net/publication/305942016
https://www.republika.co.id/berita/njdrbg
https://www.liputan6.com/health/read/2027360
http://www.ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/duniakesmas/article/view/478