MAJT An-Nuur Kota Mungkid Menjadi Destinasi Baru Wisata Religi

Spread the love

MAGELANG – Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) An Nuur di Kota Mungkid Kabupaten Magelang, nantinya bisa digunakan untuk event-event keagamaan. MAJT ini juga diprediksikan menjadi magnet baru destinasi wisata religi setelah candi Borobudur. “Ini menjadi magnet baru wisata religi setelah mereka berkunjung ke candi Borobudur. Biasanya kaum muslimin yang akan melaksanakan ibadah sholat,” terang Sekda Propinsi Jateng , Sumarno di sela-sela peninjauan MAJT, Kamis (19/9/2024).

Ia menyebutkan, daya tarik dari masjid ini adanya menara dengan ketinggian 39 meter. Sebab dari menara ini, orang bisa melihat view Candi Borobudur. “Harapannya wisatawan bisa naik ke menara ini untuk bisa melihat view Borobudur,” ujarnya.

Diakui, sebelumnya design menara ini setinggi 99 meter. Namun karena ada aturan dari Unesco yang melarang bangunan melebihi stupa Candi Borobudur, maka menara di bangun sinkron dengan aturan.

Untuk fasilitas lainnya, imbuh Sumarno, hampir sama dengan MAJT di Semarang, seperti sanitasi dan area parkir yang luas dan bisa menampung banyak kendaran. Masjid ini bisa menampung 8 ribu jamaah.

Namun untuk MAJT di Kota Mungkid Mungkid ini tidak dilengkapi dengan payung elektronik. Karena sesuai pengalaman di Semarang, biaya pemeliharaan sangat mahal dan jarang dipakai. “Jadi kita biarkan menjadi ruang terbuka,” katanya.

Bangunan MAJT ini berdiri diatas tanah seluas 5 hektar, yang merupakan tanah dari Pemkab Magelang dan Pemprov. Pembangunan fisik menelan  biaya sebesar Rp 117 milyar. Jumlah itu belum termasuk biaya design yang sebelumnya di lombakan.

MAJT akan mulai digunakan setelah diresmikan Presiden Jokowi. “Namun kalau untuk sholat sudah bisa,” ucap Sumarno.

Sedangkan masjid An Nuur lama yang berdiri di sebelah selatan MAJT, tidak akan di bongkar. Masjid itu memiliki nilai sejarah dan tetap akan dipertahankan. Hanya saja nantinya akan difungsikan sebagai perpustakaan.

Menurut Sekda, sejak awal pemerintah selalu mendukung penataan kawasan Borobudur. Karena penataan ini yang menikmati tetap masyarakat Kabupaten Magelang dan juga propinsi Jateng. “Pengembangan ini menjadi bagian perbaikan ekonomi Jateng,” ucap Sekda.(*)

Tinggalkan Balasan