Ketika Seratusan Anggota DWP Jateng Berlatih Masak Pempek dari Bahan Ikan Lokal

Spread the love

SEMARANG – Memasak ikan dengan digoreng, dibakar, atau dipepes, mungkin sudah terlalu biasa. Tapi, memasak ikan dengan kreasi dan inovasi olahan, ditambah bumbu dan penyajian menarik, seperti pempek, itu yang patut dicoba.

Hal tersebut yang membuat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Jawa Tengah menggelar pelatihan Pengolahan Ikan Lokal Menjadi Makanan Siap Konsumsi, Rabu (22/10/2024). Bukan hanya soal rasa, tapi juga menambah nilai jual tinggi.

Pelatihan yang digelar di Gedung DWP Provinsi Jawa Tengah yang diikuti lebih dari 100 orang itu, menghadirkan owner pempek mumtaz, Annisa, sebagai narasumber. Selama kurang lebih dua jam, peserta langsung mempraktikkan mengolah dan memasak pempek berbahan ikan tengiri.

Ketua DWP Provinsi Jawa Tengah, Indah Sumarno mengatakan, pelatihan kali ini sebagai upaya pemberdayaan anggota, untuk dapat meningkatkan keterampilan dalam mengolah hasil perikanan lokal, agar menjadi makanan yang siap konsumsi dan punya nilai ekonomis.

“Ikan-ikan lokal, sebagai salah satu jenis ikan air tawar, saat ini banyak dikembangkan dengan tingkat produksi yang cukup tinggi. Sehingga, memerlukan proses pengolahan agar dapat memiliki nilai jual yang lebih tinggi, dan dapat dikonsumsi,” ujarnya.

Dijelaskan, pengolahan makanan mencakup metode atau teknik khusus, yang digunakan untuk mengubah bahan mentah menjadi makanan atau mengubah bentuk makanan untuk bisa di konsumsi.

“Proses pengolahan atau memasak makanan memiliki manfaat seperti memudahkan pencernaan, meningkatkan keamanan makanan, meningkatkan rasa, meningkatkan penampilan warna masakan, dan menyeimbangkan kandungan gizi,” lanjut Indah.

Sementara itu, owner pempek mumtaz, Annisa mengakui, kegiatan pelatihan tersebut berlangsung seru. Para peserta terlihat aktif dan antusias.

“Tadi seru sekali karena ibu-ibu sangat antusias mengikuti pelatihan mengolah ikan lokal, menjadi makanan siap konsumsi berupa pempek,” paparnya.

Annisa berharap, pelatihan tersebut diharapkan mampu mengangkat bahan baku lokal, menjadi aman dan sehat dikonsumsi. Selain itu, punya nilai ekonomis.

Tinggalkan Balasan