KEBAHAGIAAN ORANG PERCAYA

Spread the love

Pelitakota.id | Suara Kebenaran Hari Ini | Roma 1:16-17, “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.”
Dengan memperkenalkan dirinya kepada mereka dalam nada yang agak lebih akrab, Paulus kembali lagi berbicara mengenai Injil Kristus, dan dengan ini perkenalan Paulus sudah mencapai puncaknya. Di dalam Injil Kristus kebenaran Allah dinyatakan, sehingga Dia dapat menyelamatkan orang yang percaya dari murkaNya. Surat Roma 1:16, “Sebab aku tidak malu terhadap Injil Kristus, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.”
Ini sebabnya dia rindu untuk datang dan memberitakan Injil kepada mereka. Sebenarnya dalam bahasa aslinya Paulus berkata, Sebab aku tidak malu “terhadap Injil Kristus, dan bukan bahwa dia mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil.”
Memang Paulus sadar bahwa orang percaya selalu digoda untuk malu terhadap Injil Kristus. Dari segi pandangan manusia, Injil Kristus tidak membanggakan. Raja kita dibunuh dengan sebuah salib, suatu kematian yang amat hina. Kita memberitakan kasih Allah, suatu berita yang mudah dicemoohkan.
“…karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya…”
Dia yakin bahwa Injil adalah kekuatan Allah, maka dia tidak malu memberitakannya di Roma.
Keselamatan yang diceritakan di sini adalah keselamatan dari murka Allah, menurut Roma 5:9.
Paulus tidak malu dengan Injil, sebab kabar baik ini adalah kekuatan Allah, yang maksud dan tujuannya adalah membawa kelepasan atau keselamatan. Orang memperoleh keselamatan tersebut bila ia pribadi terus-menerus menanggap Injil dengan percaya – setiap orang yang (dalam proses) percaya.
Kata Yunani pisteuo memiliki arti yang mendalam. Mempercayai isi Injil hanya sebagian dari makna kata tersebut. Di luar makna ini kata tersebut mengandung arti percaya atau komitmen pribadi sampai ke tingkat menyerahkan seluruh diri seseorang kepada seorang lain. Sekalipun percaya mencakup sikap tanggap terhadap suatu kebenaran atau serangkaian kebenaran, sikap tanggap ini tidak sekadar berupa persetujuan intelektual, tetapi lebih berupa keterlibatan menyeluruh di dalam kebenaran yang dipercayai itu. Percaya kepada Kristus berarti menyerahkan diri sepenuhnya kepada Dia. Mengandalkan Kristus artinya menjadi terlibat sepenuhnya di dalam kebenaran-kebenaran abadi yang diajarkan oleh Dia dan tentang Dia di dalam Perjanjian Baru.
Perhatikan bahwa sekalipun keselamatan yang dibicarakan di sini pertama-tama dialamatkan kepada orang Yahudi, orang-orang bukan Yahudi juga dapat mengalaminya. Haleluyah, SoliDeoGloria.
Pst.harts

Tinggalkan Balasan