INJIL YANG BERKEBUDAYAAN

Spread the love

Markus 16:15 (TB) Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

Pelitakota.id Injil harus diberitaka di mana saja, kepada siapa saja, sampai Kristus datang kembali. Ketika Injil diterima oleh bangsa-bangsa dan kelompok suku yang berbeda bahasa dan budaya, maka bangsa atau suku tersebut tetap memiliki identitasnya. Dalam konteks Injil di Indonesia, jika orang Ambon, Batak, Bali, Jawa, Dayak, Papua, Madura, Minahasa, Sunda dan lain-lain menerima Injil Kristus, ia tetap pada identitas suku atau etnisnya.

Jika ingin memberitakan Injil pada suatu suku, ia harus membangun relasi antara teologi Injili dan hermeneutika kebudayaan. Maka jika orang Ambon, Jawa, Minahasa, Bali, Sunda dan lain-kain menjadi Kristen, janganlah ia menjadi ke-Barat-barat-an atau ke-Israel-israel-an, tetapi tetap dengan jati dirinya sendiri!

Maka menjadi orang Kristen itu, tidak perlu mengubah identitasnya, sehingga ia terlihat seperti kehilangan jati dirinya yang telah melekat sejak lahir. Injil yang berkebudayaan tidak merampas seseorang dari suku dan etnisnya. Beritakanlah Injil kepada seluruh mahluk, dan tetap hidup sebagaimana ia hidup selama ini, tentu saja dengan catatan, kebudayaan yang bersifat ocultisme, karena sudah menjadi pengikut Kristus harus ditinggalkan. Salam Injili

Pdt.Dr.Ronny Mandang

Tinggalkan Balasan