Pelitakota.Id
” Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.” Roma 13:1
Aristoteles, satu dari sekian banyak para ahli politik, mengatakan bahwa politik adalah “usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama”. Politik berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintah demi kebaikan suatu masyarakat. Yudi Latif, “Pangkal pengertian politik itu bermula dari istilah ‘polis’ (kota) dalam tradisi Athena, yakni tempat segala sesuatu diputuskan dengan jalan nalar”. Namun, ketika sistem berpolitik berada di tangan penguasa yang haus kekuasaan dan tamak, yang korup, hasilnya adalah sistem pemerintah menjadi kotor. Ketila suatu pemerintahan berjalan bersih, maka sistem berpolitik juga bersih. Gereja-gereja Reformasi yang mengandalkan Alkitab di Eropa, Jerman, Swiss, Belanda telah memberi dampak kepada sistem Pemerintahan yang maju. Dengan kata lain, pemerintahan yang dijalankan karena Injil, akan menghasilkan pemerintahan dan berbagai produk yang unggul, mobil-mobil, jam tangan yang super rumit, mesin-mesin berkualitas muncul dari negara-negara seperti ini. Karena itu, sudah seharusnya setiap wargna negara yang menjalan hak politiknya, para politikus dan pemerintah, menjadikan Injil yang adalah Kabar Baik sebagai suatu sistem berpolitik. Sistem berpolitik yang dinafasi Injil, tidak disusupi agenda korupsi, ketamakan, haus kekuasaan. Bukan penguasa yang dilayani dan disembah rakyat, tetapi penguasa yang melayani rakyat dengan seluruh pengabdian hidupnya. Dan benar, pemerintah yang seperti ini adalah hamba Tuhan, dipercaya memegang pedang untuk menghukum yang jahat. Maka di dalam masyarakat seperti ini akan jauh dari kejahatan. Salam Injili
(Pdt.Ronny Mandang)