HIDUP KUDUS DIHADAPAN TUHAN, MUTLAK

Spread the love

Pelitakota.id | Suara Kebenaran Injil Hari Ini | Imamat 11:44-45, “Sebab Akulah Tuhan, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan setiap binatang yang mengeriap dan merayap di atas bumi. Sebab Akulah Tuhan yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini kudus.
KUDUSLAH KAMU SEBAB AKU KUDUS
Penjelasan dari hukum-hukum itu tidak sekadar dimaksudkan sebagai daftar makanan, tetapi Allah dengan ini hendak mengajar mereka untuk menyucikan diri mereka dan supaya mereka menjadi kudus (Imamat 11:44). Yaitu, dengan ini mereka harus belajar untuk membuat perbedaan antara yang baik dan yang buruk, dan untuk memandang bahwa tidak mungkin apa yang mereka lakukan itu sama saja dengan bangsa yang lain, sebab apa yang mereka makan pun tidaklah sama.
Selain daripada itu Allah berharap manusia dapat menjaga pelaksanaan hukum ilahi ini secara terus-menerus, dan untuk mengatur diri mereka dengan hukum ilahi itu dalam semua tindakan mereka, bahkan tindakan-tindakan yang biasa, harus dilakukan dengan suatu cara yang berkenan kepada Allah (3 Yohanes 6). Bahkan makan dan minum harus dilakukan dengan aturan, dan untuk kemuliaan Allah (1 Korintus 10:31).
Dan semuanya ini adalah soal kekudusan. Demikianlah unsur-unsur dunia ini menjadi pengajar dan pengatur mereka (Galatia 4:2-3), untuk membawa mereka kepada apa yang akan menghidupkan kembali keadaan kita yang pertama dalam Adam, dan jaminan dari keadaan kita yang terbaik bersama Kristus, yaitu kekudusan, yang tanpanya tak seorang pun akan melihat Tuhan. Ini memang merupakan rancangan agung dari semua ketetapan, supaya dengannya kita dapat menyucikan diri kita sendiri dan belajar untuk menjadi kudus. Bahkan hukum tentang makanan mereka ini, yang tampaknya turun begitu rendah, bertujuan setinggi itu, sebab merupakan ketetapan hukum sorga, di bawah Perjanjian Lama dan juga Perjanjian Baru, bahwa tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Oleh sebab itu, peringatan yang diberikan Allah (Imamat 11:43) adalah, janganlah kamu membuat dirimu jijik.
Akhirnya, Tuhan menegaskan bahwa umat-Nya harus hidup kudus dan menghindari diri dari segala kenajisan sebab Ia adalah Allah yang kudus. Tuhan berhak menuntut kekudusan umat-Nya karena Dialah yang sudah menebus dari perbudakan Mesir (Imamat 11:44-45).
Kenajisan bisa merambah ke segala hal, demi-kian juga dengan dosa. Oleh karena itu, sebagai anak Tuhan yang sudah dikuduskan oleh Roh-Nya, kita harus menjaga diri dan tidak bermain-main dengan dosa. Haleluyah! Pst.harts

Tinggalkan Balasan