Karanganyar – Dusun Kendal, Kecamatan Jatipuro, kembali menyelenggarakan upacara adat tahunan Wahyu Kliyu Sebaran Apem pada Senin, (22/7/2024). Acara yang dimulai pukul 22:00 WIB itu berlangsung meriah, dengan penampilan Petruk dan Bagong dari kelompok Campuran Sari Sang Sadewa. Sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat turut hadir dalam acara tersebut, termasuk Penjabat Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi S.Sos., M.Si.,. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa syukur atas kelancaran acara serta menekankan pentingnya pelestarian tradisi yang telah berlangsung sejak tahun 1844 ini. Sebagai bentuk dukungan dari Pemerintah Kabupaten Karanganyar, beliau juga menyerahkan bantuan berupa uang untuk mendukung penyelenggaraan upacara Wahyu Kliyu.
Upacara Wahyu Kliyu berawal dari sejarah bencana tanah retak yang menimpa Dusun Kendal di masa lalu. Untuk memohon keselamatan, masyarakat setempat melaksanakan upacara dengan menyebarkan apem, sejenis kue yang melambangkan persatuan dan ketentraman, dan dilaksanakan setahun sekali pada malam bulan purnama tanggal 15 bulan Muharam (Sura). Istilah “Wahyu Kliyu” berasal dari bahasa Arab “Yaqayu, Yaqayum,” yang berarti “Yang memberi kekuatan,” atau “Wahyu kehidupan.”
Upacara ini bertujuan untuk memohon kepada Allah SWT agar masyarakat Dusun Kendal dan sekitarnya diberikan anugerah, kekuatan lahir dan batin, serta dijauhkan dari bencana dan mala petaka, sehingga kehidupan mereka menjadi aman, tenteram, dan sejahtera.
Ritual upacara ini melibatkan semua peserta, dengan melempar apem ke hamparan daun pisang sambil mengucapkan “Wahyu Kliyu”, sebagai simbol permohonan keselamatan dan berkah bagi seluruh masyarakat Dusun Kendal. (MOELYONO)