Yohanes 4:17 (TB2) Kata perempuan itu: “Aku tidak mempunyai suami.” Kata Yesus kepadanya: “Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, …
Apakah percakapan pastoral konseling di gereja masa kini masih berjalan baik? Harapannya begitu!. Hanya saja sejak banyak orang mulai gunakan google internet (kadang disebut mbah google) berbagai masalah ditanyakan ke mbah google untuk mendapat jawabannya. Kini manusia mulai menggunakan ChatGPT5. ChatGPT (Generative Pre-Trained Trasformer) adalah sebuah teknologi AI (artificial intelligence) yang mampu melakukan percakapan manusia dengan sangat mirip seperti percakapan di antara manusia umumnya, dan semakin saja banyak mencari jawab dari AI tersebut.
Ketika Yesus bertemu perempuan Samaria, isi percakapan keduanya bersifat pastoral konseling, yang menuntun perempuan tersebut pada pada Yesus dan alami perubahan hidup.
Cukup banyak peristiwa, dimana anggota gereja ketika sedang bermasalah tidak berniat datang kepada gembalanya, dengan alasan gembalanya akan tahu masalah yang dihadapi anggotanya (aneh juga), lalu anggota jemaat konseling ke gembala gereja lain. Meski demikian, percakapan pastoral konseling masih berjalan. Kini setelah ChatGPT merambah, terutama telah menjadi pasar utama pada Generasi Z dan Alpha, masihkah pastoral konseling dapat diandalkan?. Gembala dapat mendoakan orang yang bermasalah ChatGPT jelas tidak.
Karena itu, pastoral konseling di dalam gereja patut perlu dipertahankan karena hal itu juga dilakukan Yesus kepada perempuan Samaria. Mengedukasi anggota, atau di antara sesama hamba Tuhan, pelayanan pastoral konseling jangan sampai ditiadakan.
Salam Injili