Likupang, Pelitakota.id – Masyarakat pesisir Pantai Pulisan, Likupang, Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, dilatih untuk melestasikan ekosistem terumbu karang oleh PT Brantas Abipraya (Persero) yang berkolaborasi dengan dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain.
“Melalui kegiatan itu, selain membangun kesadaran untuk turut serta menjaga kelestarian lingkungan dari ekosistem laut kami juga mendorong kesadaran para pelaku usaha yang hidup di pesisir pantai untuk mampu melihat potensi usaha dari terumbu karang yang dilestarikan,” ujar Direktur SDM dan Umum Brantas Abipraya, Tumpang Muhammad, dalam keterangannya terkait pelatihan bertemakan “Konsistensi Pelaku Usaha Dalam Melestarikan Lingkungan dan Konservasi Terumbu Karang Di Pantai Pulisan” dari Manado, Sulawesi Utara, seperti dilansir pada Rabu (5/6/2024).
Tumpang mengatakan, masyarakat Desa Pulisan memiliki ketergantungan tinggi terhadap ekosistem terumbu karang di sepanjang garis Pantai Pulisan, yang merupakan destinasi wisata super prioritas ini.
Hal itu dikarenakan terumbu karang merupakan komponen penting dalam ekosistem lautan yang berfungsi sebagai habitat dan tempat berkembangnya biota-biota laut seperti ikan, dan lain sebagainya serta kerap dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan kapur, bahan perhiasan, dan lainnya.
Dengan memanfaatkan potensi tersebut, jenis usaha nasabah ultra mikro di Minahasa Utara dinilai bisa lebih variatif.
“Status Pantai Pulisan ini sebagai Daerah Pariwisata Super Prioritas. Semoga lingkungannya terjaga, dapat meningkatkan daya tarik pariwisata dan dapat mendorong ekonomi masyarakat lokal di sini,” tuturnya.
Menurut Tumpang, pelatihan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan lingkungan (TJSL), khususnya pada pilar pembangunan lingkungan, yakni Abipraya Peduli Lingkungan.
Selain pelatihan itu, BUMN konstruksi tersebut juga melakukan penghijauan kawasan bendungan yang sedang digarap, seperti penghijauan di proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Padang Guci 1 dan 2 di Bengkulu juga di greenbelt Waduk Tukul Pacitan dan Bendungan Ciawi yaitu penghijauan hulu sungai Ciliwung dan Cisadane.
Sebelumnya pun Brantas Abipraya berkolaborasi bersama tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya lainnya menanam 100.000 bibit bakau atau mangrove di areal seluas 3,5 hektare (ha) kawasan Timbul Sloko, Demak, Jawa Tengah (Jateng) dalam rangka menyemarakkan Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia lalu.
“Kemajuan Brantas Abipraya juga tentunya atas dukungan masyarakat sekitar, untuk itulah kami berinvestasi pada masyarakat dan lingkungan dalam wujud program TJSL,” kata Direktur SDM dan Umum Brantas Abipraya menandaskan.