REMBANG – Nasabah PT BPR BKK Lasem yang akan mengajukan pinjaman pada Oktober hingga Desember 2024, dapat menikmati promo pinjaman kredit dengan bunga ringan.
Hal itu disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PT BPR BKK Lasem Herry Setyo Nugroho, di sela-sela undian Gelegar Tamades 2024 PT BPR BKK Lasem, di Pendapa Museum Kartini, Kamis (17/10/2024). Menurutnya, bunga kredit selama promo akan diturunkan dari 10 persen menjadi tujuh persen.
“Bunganya tetap ada, tapi kita turunkan, kita berikan bunga ringan. Normalnya di angka 10 persen, ini hanya 7 persen. Ini berlaku hanya di tiga bulan terakhir sampai Desember,” kata Herry.
Disampaikan, pihaknya telah menyiapkan dana sebesar Rp45 miliar untuk mendukung pemberian kredit selama masa promo ini. Langkah itu dilakukan untuk mendorong peningkatan penyaluran kredit di 2024.
“Penyaluran kredit tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, karena perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Namun, kami berupaya menggenjot kredit di akhir tahun, melalui promo dengan bunga 7 persen,” jelasnya.
Bupati Rembang Abdul Hafidz menyampaikan, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Rembang terbilang positif, karena berada di atas rata-rata provinsi maupun nasional. Ia juga mengapresiasi peran lembaga keuangan, termasuk PT BPR BKK Lasem, dalam mendukung pergerakan ekonomi daerah.
“Saya berterima kasih kepada semua pihak, termasuk lembaga keuangan yang menjadi penggerak ekonomi di Kabupaten Rembang, salah satunya adalah BKK Lasem,” ungkapnya.
Hafidz berharap, lembaga keuangan di Kabupaten Rembang dapat menyasar berbagai sektor ekonomi, seperti pertanian, kelautan, pertambangan, dan potensi lain yang ada di daerah tersebut.
“Tidak perlu khawatir selama persyaratan terpenuhi. Tidak ada alasan untuk membeda-bedakan. Ini sudah saya tegaskan, sektor seperti pertanian yang dulu sempat dipinggirkan tidak boleh lagi terjadi. Potensi tembakau, tebu, dan sektor lainnya sangat luar biasa,” tegasnya.
Sebagai informasi, BPR BKK Lasem merupakan perusahaan milik pemerintah daerah (Perseroda) yang bergerak di bidang perbankan, dengan fokus pada pertumbuhan ekonomi daerah di Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Rembang. Saham perusahaan dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebesar 52,32 persen dan Pemerintah Kabupaten Rembang 47,68 persen.[÷]