BPBD Tulungagung Mengadakan Mitigasi Pencegahan Banjir

Spread the love

Tulungagung,pelitakota.id– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung berkolaborasi bersama instansi terkait seperti Perum Jasa Tirta 1,LSM dan relawan mengadakan mitigasi pencegahan bencana banjir.

Target kali ini membersihkan sungai Kali Song yang mengalir mulai dari Desa Kauman,Desa Balerejo,Desa Batangsaren,Kelurahan Panggungrejo hingga sampai tembus Sungai Ngrowo.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung Robinson Nadeak saat diwawancara dilokasi mengatakan sesuai prediksi BMKG, awal bulan November 2024 mulai masuk musim penghujan terutama di Kabupaten Tulungagung.

Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung sudah melakukan berbagai langkah antisipasi penanggulangan bencana dan sesuai prediksi BMKG, saat ini sudah masuk musim hujan, ungkapnya.

Terdapat beberapa wilayah di Tulungagung yang rawan terjadi banjir saat terjadi hujan deras dengan intensitas yang tinggi dan lama.

“Memasuki musim hujan, terdapat setidaknya lima wilayah di Tulungagung yang rawan terjadi banjir, satu wilayah ini biasanya terjadi banjir disertai lumpur,” kata Robinson, Rabu (06/11/2024).

Robinson mengaku sudah melakukan langkah antisipasi penanggulangan bencana terutama banjir. Pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan instansi terkait dan juga LSM maupun relawan yang peduli lingkungan dan juga kolaborasi bareng Perum Jasa Tirta I, BBWS untuk normalisasi sungai.

Hal ini dilakukan agar kondisi sungai-sungai di Tulungagung terutama yang melintasi lima wilayah itu kembali normal dan bisa berfungsi untuk mengalirkan air.

Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan pembersihan enceng gondok pada beberapa titik sungai di Tulungagung agar tidak menyebabkan sumbatan saat terjadi hujan dan berakibat banjir.

“Kami sudah melakukan pembersihan sungai yang banyak enceng gondoknya maupun sumbatan-sumbatan lain pada sungai agar saat terjadi hujan, fungsi sungai ini bisa kembali seperti semula agar air sungai tidak meluap saat terjadi hujan,” ungkapnya.

Normalisasi sungai ini dilakukan karena pendangkalan selama musim kemarau panjang. Normalisasi sungai diyakini bisa mencegah terjadinya bencana di wilayah rawan.

Selain normalisasi sungai, dia meminta masyarakat di Tulungagung untuk melakukan kerja bakti untuk membersihkan saluran air (Got) di masing-masing desanya.

Mengingat saluran air tersebut diyakini juga sudah mengalami pendangkalan, sehingga harus dibersihkan agar tidak menyebabkan banjir.

“Saluran air di desa-desa juga harus dibersihkan oleh masyarakat dengan melakukan kerja bakti, agar tidak terjadi sumbatan yang berpotensi menyebabkan banjir,” pungkasnya.(Dian)

Tinggalkan Balasan