BERTOBATLAH, JANGAN KERASKAN HATI

Spread the love

Pelitakota.id | Suara Kebenaran Hari Ini | Wahyu 9:3-4, “Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi. Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.”
BERTOBATLAH, JANGAN KERASKAN HATI
Nas ini ada kesamaan dengan tulah belalang dalam Keluaran 10:1-20, tetapi kaitannya lebih erat lagi dengan Yoel 2:4-10.
Dari dalam jurang maut tersebut keluarlah makhluk-makhluk yang disebut sebagai belalang (Wahyu 9:3) yang dilukiskan mempunyai kekuatan besar, yang diizinkan untuk menyiksa manusia (walaupun tidak membunuh) sepanjang lima bulan (Wahyu 9:5). Demikian hebatnya penderitaan manusia ketika itu sehingga mereka secara sia-sia akan mencari maut (Wahyu 9:6). Belalang adalah hewan yang muncul dalam nubuat terkenal dari Nabi Yoel dan merupakan lambang dari musuh yang datang menyerbu.
Memang agak mustahil untuk memeriksa setiap frasa secara rinci di sini, tetapi kita harus mencapai kesimpulan tertentu tentang apa yang dilambangkan oleh makhluk-makhluk ini.
Saya pribadi ingin mengatakan bahwa penghukuman itu mengacu kepada “munculnya suatu kejahatan rohani besar yang akan meningkatkan penderitaan dunia, membuat dunia mengetahui betapa pahitnya hidup dalam belenggu Iblis, dan mengajarkan dunia untuk merasakan bahwa di tengah-tengah kenikmatan sekalipun lebih baik mati daripada hidup dalam belenggu si jahat.”
Tidak seorang pun dapat menghindarkan diri dari penghakiman itu, tetapi orang-orang kudus yang memiliki meterai Allah di dahinya akan terlindung dari penghakiman tersebut (Wahyu 9:4). Meterai Allah memang merupakan tanda kepemilikan dan perlindungan Allah. Haleluyah !!!. Pst.harts

Tinggalkan Balasan