Pelitakota.id | Suara Kebenaran Hari Ini | Efesus 6:23-24, “Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari Allah, Bapa dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai sekalian saudara. Kasih karunia menyertai semua orang, yang mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus dengan kasih yang tidak binasa.”
*BERBAGI KEHIDUPAN DENGAN PEDULI*
Setelah Rasul Paulus meminta agar mereka (Jemaat Efesus) mau menerima Tikhikus (Efesus 6: 21-22). Rasul Paulus mengirim Tikhikus bersama surat ini, supaya Tikhikus dapat memberi tahu mereka apa yang sudah disampaikan kepada jemaat-jemaat lain, yaitu, bagaimana keadaannya, dan apa yang dia lakukan, bagaimana dia diperlakukan oleh orang-orang Romawi di penjara, dan bagaimana dia bersikap dalam keadaannya saat ini. Hamba Tuhan yang baik pasti menginginkan supaya teman-teman Kristen mereka mengetahui keadaan mereka, karena dengan cara ini mereka dapat saling membantu dengan lebih baik melalui doa-doa mereka.
Tikhikus adalah seorang pelayan yang setia dalam pekerjaan Kristus, dan sangat dikasihi oleh Paulus. Ini membuat kasih Paulus untuk orang-orang Kristen di Efesus ini lebih tampak lagi, yaitu bahwa dia rela berpisah saat itu dengan seorang teman yang sangat dikasihinya untuk kepentingan mereka. Rasul Paulus bersedia melakukannya, padahal ia sangat senang dengan dan memerlukan Tikhikus untuk menemaninya. Namun hamba Yesus Kristus yang setia biasanya lebih mengutamakan kebaikan orang banyak daripada kepentingan perorangan atau pribadi mereka sendiri.
Dia mengakhiri pesan dalam suratnya dengan keinginan dan doa yang baik untuk mereka, dan bukan hanya untuk mereka saja, melainkan untuk semua saudara (Efesus 6:23-24). Ucapan berkatnya yang biasa adalah, “Kasih karunia dan damai sejahtera,” tetapi di sini menjadi, Damai sejahtera dan kasih dengan iman. Damai sejahtera harus kita pahami sebagai segala macam perdamaian, yaitu damai dengan Allah, damai dengan hati nurani, damai di antara umat sendiri. Dan segala kemakmuran lahiriah tercakup dalam kata tersebut. Namun seolah Paulus mau mengatakan : “Aku menginginkan agar kebahagiaanmu terus berlanjut dan bertambah-tambah.” Dan kasih dengan iman itu bukan hanya kasih karunia yang tersedia, atau kasih dan kemurahan hati Allah, melainkan kasih karunia yang mengalir, kasih karunia Roh yang mengalir dari asas ilahi itu, iman dan kasih termasuk semua yang lainnya. Haleluyah!!! (Pst.harts)