Kota Bekasi – Pelitakota.Id Usai Prosesi pelantikan pengurus Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII) kota Bekasi periode 2021-2025, selasa (02/03) di rumah doa GSJA, kota Bekasi, awak menanyakan beberapa hal kepada Pdt. Aris Budianto, M.A sebagai ketua PGLII kota Bekasi periode 2021-2025
Menurut Pdt Aris usai pelantikan ini, hal pertama yang akan dilakukan adalah silahturahmi dengan pemerintah kota Bekasi dengan membawa Surat Keputusan dari Pengurus Wilayah Jawa Barat PGLII.
“Yang kami temui nanti adalah Kesbangpol dan walikota Bekasi, jelas Pdt.Aris.
Lalu dijelaskan Aris bahwa pengurus juga akan menemui aras-aras gereja di kota Bekasi. Kunjungan-kunjungan ini untuk memperkenalkan diri dan menyatakan siap bersedia untuk mendukung dan bekerjasama dengan pemerintah kota Bekasi dan lembaga keumatan Kristen di kota Belasi.
Maksud dan tujuannya kami berharap pengurus PGLII kota Bekasi bisa berdampak bagi kota. Langkah kedua Pengurus akan gelar Rapat kerja untuk membuat program kerja selama periode 2021-2025 kepengurusan ini.
Agenda kerja pertama ada pendataan Gereja-gereja dan lembaga injili yang menjadi anggota PGLII. “Saya kira mengupdate keanggotaan ini menjadi agenda utama untuk tahun pertama”, cetus Pdt.Aris. Menurutnya pendataan ini tidaklah mudah, maka pengurus akan bekerjasama dengan penyuluh-penyuluh agama Kristen di kota Bekasi yang berjumlah 12 penyuluh. “Artinya 12 penyuluh ini mewakili setiap kecamatan di kota Bekasi” jelas Aris yang juga salah satu Penyuluh.
Hasil pendataan ini menjadi laporan Pengurus kepada pemerintah kota Bekasi yang akan disampaikan melalui pembimas Kristen Kota Bekasi bapak M. Manik.
Terkait adanya pertanyaan dimasyarakat apakah yang organisasi keumatan lakukan dalam membangun hubungan yang Oikoumenis dikota Bekasi, ketua PGLII kota Bekasi menjawab mengikuti visi dan misi “Dipanggil untuk bersekutu dan memberitakan Injil”. Dan ini Prinsip yang menjadi Pedoman dalam pengurus menyusun program. Pertanyaan selanjutnya yang seringkali muncul ditemgah umat adalah apakah organisasi keumatan ini akan bersikap esklusif? Pdt. Aris menegaskan bahwa karena kita dipanggil untuk bersekutu maka dengan sendirinya semestinya kita tidak bersikap esklusif.
Keberadaan organisasi keumatan Kristen di Indonesia hadir bukannya tanpa tantangan, tantangan internal adalah membangun sinergis dengan anggota, Lintas Aras, dan lintas denominasi. Sementara tantangan di eksternal kekeristenan, terkait tugas memberitakan injil diantaranya SKB 3 menteri terkait pendirian rumah ibadah, prasangka Kristenisasi di setiap kegiatan sosial kemasyarakatan. “Kerapkali perbuatan kasih kita di curigai sebagai upaya Kristenisasi, dan ini diakui atau tidak masih terjadi”, ungkap Pdt. Aris.
Sementara pesan khusus ketua PGLII kota Bekasi untuk hadapi pandemi Covid 19 yaitu, terus mengingatkan penerapan Prokes Kesehatan 5M, dan ikuti program vaksinasi yang sedang berjalan. “Umat harus percaya bahwa vaksinasi yang pemerintah lakukan itu untuk kebaikan dan
mengakhiri pandemi covid19.”harap Pdt Aris.(Mok/PK)