AMAN DALAM NAUNGAN TUHAN

Spread the love

Pelitakota.id | Suara Kebenaran Hari Ini | 1 Yohanes 5:18-19, “Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.”
*AMAN DALAM NAUNGAN TUHAN*
Dia yang lahir dari Allah melindunginya,” Jadi, setiap orang percaya dimampukan untuk melindungi dirinya sendiri, dan si jahat tidak dapat menjamahnya (1 Yohanes 5:18), maksudnya adalah, si jahat tidak dapat menjamahnya, yakni hingga mengalami kematian. Tampaknya itu suatu petunjuk tentang kuasa yang dimiliki karena mereka sudah diperbaharui di dalam Kristus Yesus. Dengan begitu, setiap orang percaya dipersiapkan dan dibekali dengan prinsip untuk melawan jamahan-jamahan yang mematikan, melawan sengatan-sengatan, dari si jahat.
Orang-orang Kristen atau orang percaya adalah milik Allah. Mereka berasal dari Allah, datang dari Dia, kepada Dia, dan bagi Dia. Mereka adalah penerus yang mendapat hak dan tempat bangsa Israel yang adalah milik Allah sejak zaman dahulu, yang tentang mereka dikatakan, “bagian TUHAN ialah umat-Nya, harta milik-Nya di dunia ini. Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya, bagian keuntungan yang jatuh ke tangan-Nya oleh ketetapan-Nya sendiri (Ulangan 32:9).” Sebaliknya, seluruh dunia, semua yang lain, yang sejauh ini merupakan bagian besar, berada di bawah kuasa si jahat, di dalam himpitan dan rangkulan si jahat.
Mereka yang telah diterangi oleh pengenalan akan Allah yang benar dan kekal: “Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar (1 Yohanes 5:20). Anak Allah telah datang ke dalam dunia kita, dan kita telah melihat-Nya, dan mengenalNya melalui semua bukti yang sudah ditegaskan. Dan kita yakin bahwa Allah yang benarlah yang telah disingkapkan-Nya kepada kita.
Saudaraku, tujuan persekutuan Kristen adalah agar kita saling menguatkan dan mendoakan. Meski kemungkinan untuk berbuat dosa selalu terbuka, Rasul Yohanes mendorong kita untuk mencapai tahap ideal yakni kehidupan tanpa dosa (1 Yohanes 5:18). Haleluyah!  (Pst.harts)

Tinggalkan Balasan