Ketika Panggilan itu Datang kepada mu

Spread the love

“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.” (Yohanes 15:16-17).”

Pelitakota.id “Istilah banyak yang dipanggil, tapi sedikit yang dipilih,” sangatlah tidak asing dalam Kekristenan. Kalimat itu menunjukkan bahwa tidak mudah bagi seseorang untuk menjalani proses sebagai murid Kristus sejati.Lika-liku dan seluk beluk dalam proses menjadi seorang murid Kristus haruslah dijalani dengan penuh kesabaran dan ketekunan, hingga akhirnya bolehlah dikatakan mumpuni dan siap tuk menyatakan karya Kristus yang terbesar serta mendemonstrasikan Kristus bagi dunia ini.Bertahan dalam panggilan sbagai murid Kristus, itulah yang harus benar-benar dikerjakan dan diperjuangkan dalam hidup ini. Kita bisa melihat beberapa orang yang kandas imannya dan meninggalkan Kristus oleh karena hal-hal sebagai berikut:
1. Pasangan hidup.
2. Silau dengan harta dunia.
3. Ingin tenar.
4. Publik figur yang tidak mau kehilangan fans.
5. Ekonomi yang ingin meningkat.
Dan masih banyak segudang alasan yang dapat diutarakan untuk meninggalkan panggilan Kristus yang mulia itu.
untuk saat ini hal-hal yang seperti yang tersebut di atas memang digandrungi oleh sebagian orang, tanpa berpikir dipenghujung hidupnya akan bagaimana? Namun saat ini bagi kita yang masih tetap berada dalam panggilan Tuhan untuk menjadi murid-Nya, hendaklah terus menerus mengalami Kristus setiap hari. Temukan, rasakan, alami dan nikmatilah perjalanan serta proses yang terindah sebagai seorang murid yang menyaksikan Kristus dalam setiap hembusan nafas hidup ini. Jangan menyerah walau apapun yang terjadi, tetapi teruslah berjuang sampai pada akhirnya. Apa yang ada di dalam dunia ini hanyalah sementara, cantik, ganteng, harta melimpah, karir, jabatan, kehormatan, ketenaran dan lain sebagainya adalah kefanaan dan sementara. Tapi kekekalan dan kebahagiaan di dalam Kristus itulah yang terutama dalam hidup ini dan harus terus dikejar. Seperti Paulus sendiri menuliskan:
“Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. (Filipi 3:13-14).” (Romo Kefas)

Tinggalkan Balasan