Waduuh..aksi Pungli di Pondok Aren Tangsel masih kerap terjadi, pak polisi di mana ?!?

Spread the love

Tangerang Selatan – Di ujung akhir tahun 2024, Aksi pungutan liar di kecamatan Pondok Aren Tangerang Selatan (Tangsel), masih terlihat dan belum usai. Menurut pengakuan sejumlah pelaku usaha khusus nya di kelurahan Pondok Karya dan kelurahan Jurangmangu Pondok Aren Tangsel, setiap bulan para pelaku usaha kuliner maupun tempat usaha lain nya ada yang wajib memberikan jatah preman (japrem) yang bervariatif mulai dari Rp 50.000 hingga ratusan ribu rupiah, namun ada pula datang di saat moment tertentu.

Img 20241225 Wa0029
Selembar kwitansi dari oknum Ormas, Jumat (20/12/2024)

Belum lama ini, tim liputan mendapatkan informasi tentang aksi tersebut dan kali ini terjadi di wilayah kelurahan Pondok Karya, seorang oknum yang mengaku dari salah satu Ormas di kecamatan Pondok Aren datang menghampiri sejumlah lapak maupun tempat usaha di wilayah tersebut. Menurut Yudi, diri nya sudah menjelaskan kepada oknum, bahwa atasan nya menolak permintaan oknum, namun diri nya dengan teman kerja pada waktu itu tetap di paksa untuk memberikan nominal sesuai yang tertulis di kuitansi dengan alasan kegiatan Organisasi, “saya sudah jelasin mba, kalo bos kami melarang (tolak) untuk memberikan permintaan si japrem” ungkap karyawan pemasok air minum kemasan kepada tim Jumat (20/12/2024) lalu. Permintaan ditolak, namun oknum tetap menagih kepada karyawan tersebut,” dari kalian aja deh, kemanusiaan lah” sahut si Oknum. Akhir nya Yudi dan rekan kerja patungan memberikan kepada oknum tersebut. “Kami males debat nya mba, cape” kata nya. Seorang mantan karyawan restoran kuliner pun mengungkapkan hal yang sama terkait hal tersebut kepada tim, “pernah saya kerja di restoran, dalam sebulan berkali kali (setiap jedah 1 hari) lalat (orang) nya berbeda dengan hari kemarin” kata mantan karyawan restoran baso, akhirnya pemilik tempat usaha memutuskan untuk keluar dari wilayah tersebut (pindah)

November 2024 di Jurangmangu Barat dan Timur.

Img 20241225 Wa0028

Tidak hanya terjadi di wilayah kelurahan Pondok Karya, tim liputan juga menemui Aksi serupa. Sebelum nya di bulan November 2024 lalu, aksi Pungli juga di alami beberapa pelaku usaha yang mengaku sudah berlangsung lama (langganan), “tidak tentu mba, ada yang datang setiap bulan kadang dua bulan sekali, sudah langganan” kata Adi tukang kayu di jalan Ceger raya (16/11).

Sementara itu, jeritan yang sama juga di sampai kan Wawan Tukang mie ayam Ceker di Jurangmangu yang di temui tim liputan Sabtu (16/11) lalu, diri nya mengaku belum lama ini tempat usaha nya yang di rintis sejak Corona di datangi seorang Oknum yang mengaku berasal dari salah satu ormas di Jurangmangu. Wawan mengungkap kan hampir tiga pekan, lapak nya di datangi Oknum yang tadi nya meminta (pungli) sebesar Rp 60.000/bulan, “di lapak ini siapa yang sudah minta japrem”kata oknum kepada tukang mie. Diri nya menjawab,” di lapak saya urusan nya dengan pengurus lingkungan perumahan” ketus nya. Namun oknum tetap meminta uang kepada tukang mie, dan di berikan sebesar Rp 30.000, “karena maksa minta saya kasih saja” sambung nya.

Img 20241225 Wa0030

Di tengah situasi perekonomian yang melesu, masyarakat berharap polisi sebagai penegak hukum memperhatikan dan terus memberantas aksi pungli yang masih kerap terjadi sampai saat ini, “Pak polisi di mana” seru warga

(Jm-pelitanusantara)

Tinggalkan Balasan